Nomor 24

6.5K 783 54
                                    

"Lo tuh kalo mau acting, bagusan dikit."

- Hani, 28 tahun, Intel

---

Dari sejak interview masuk kantor ini dengan Hani, Bella sebenarnya udah punya feeling kalau dia bakal bisa click sama ini anak satu. Tahu kan, perasaan kayak baru kenal orang tapi kalian ngerasa dia cukup asik sampe ngebatin 'wah, gue sama ini anak bisa gilak sih kalau deket' karena kalian ya, bisa ngerasain aja gitu. Ngerti kan? Well, itu yang Bella rasain, dari pertama kali interview sampai kemudian hari-hari pertama dia masuk kantor ini.

Bella juga ngerasa kalau Hani ini emang mirip-mirip dia. Selalu heboh, selalu ceria, ceriwis banget sama segala hal, kepo tapi ngerti posisi dan kondisi, dan pastinya, insting nya bagus. Soal koneksi dan skill ngorek info, Bella belum tau apakah bisa disandingkan dengan kemampuannya sendiri. Tapi yang jelas, soal karakter, Bella rasa Hani cukup mirip dia.

Tapi ternyata, ngadapin diri sendiri itu ga enak-enak amat. Well, dalam hal ini, diri sendiri dalam tubuh orang lain.

"Sebelum gue cerita, gue mau tanya dulu."

"Buset! Banyak amat sih lo syaratnya! Beliin Auntie Anne's lah, ini pake tanya-tanya segala."

"Lo nih mau diceritain apa enggak sih, Bel?"

Kayaknya gini perasaan Nanda tiap kali gue interogasi pake ngancem-ngancem.

Bella manyun sebelum akhirnya menjawab, "Yaudah iye iye. Tanya apa?"

"Kenapa lo kepo banget sama Pak Agra?"

Sekarang, kayaknya gini perasaan Em waktu gue korek-korek soal Bang Jere kapan dulu.

"Kata siapa gue kepo? Kan lo yang mau cerita, ya gue semangat aja."

Wow, jawaban gue juga ternyata se-lame Em untuk merespon pertanyaan modelan gini. Memalukan.

"Oh, jadi ini bukan karna Pak Agra nya? Tapi siapa aja yang ada gosipnya, lo semangat?"

"Iya."

Coba aja dulu ngeles, manatau Hani percaya kan.

"Mas Iqbal misalnya?"

"Ayo aja."

"Freddy?"

"Itu siapa?"

"Anak CA! Astaga, masak lo gatau?"

"Ya gatau. Gue disini baru dua bulan, dan gue mainnya sama lo doang atau Claire kan?"

"Oh iya juga."

"Dan kenapa juga lo mesti nyebut Freddy? Lo suka sama dia?"

"Gausah ngalihin! Besides, itu random pick. Oke hhmm, kalau Kelvin?"

"Itu yang anak legal ya? Yang disebutin Claire?"

"Iya itu."

"Ya ga masalah. Emang lo ada gossip soal dia?"

"Dodol lu!"

Hani bahkan melemparkan tissue yang tadi sudah dia gunakan untuk mengelap bibir setelah selesai makan. Bekas lipstick nya aja ada menempel disitu.

"Ewh! Jorok lu!" kata Bella menghindar. Padahal tissue nya juga ga sampai kena badannya, karena lemparan Hani juga lemah banget. Tissue nya malah jatuh di atas meja di tengah-tengah, antara mereka.

"Lu sebenernya mau cerita ga sih? Pake interogasi segala." Kata Bella akhirnya.

"Gue mesti make sure dulu lo ini emang cuma kepo ma urusan orang atau ada interest ma Pak Agra."

One KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang