Nomor 26

7.9K 647 29
                                    

"Mas Agra gak seru!"

- Farina, (waktu itu hampir) 26 tahun, Sekretaris

---

Meskipun sebelum berangkat Agra memang berperang bating ga udah-udah, tapi toh akhirnya, dia sampai juga disini. Di bar yang disebutkan oleh Farina, di jam yang, sebenarnya sih udah telat sejam.

Masuk? Enggak? Masuk?

Apa ga usah?

Orang-orang di sekitarnya lalu lalang meskipun tidak terlalu ramai. Ada fasilitas valet memang – meskipun Agra tidak menggunakannya, dan sudah memarkirkan mobilnya di area parkir tempat sebuah supermarket berada, yang membuatnya harus sedikit berjalan kesini. Sekalian memang untuk meyakinkan diri lagi, bahwa dia memang mau kesini.

Mau masuk ke tempat itu.

Mau datang ke acara perayaan ulang tahun Farina.

Dan akhirnya dia sampai juga disini.

Masuk? Apa ga usah?

"AGRA!"

Well, gabisa ga masuk sekarang.

Mobil yang tadi Agra lihat akan dibawa petugas valet, ternyata adalah mobil Josh, yang baru saja turun dengan pacarnya. Atau entahlah, teman wanitanya? Kalau Agra tidak salah ingat sih, Farina bilang dia punya pacar. Dan mungkin, ini pacarnya.

"Kok belum masuk? Eh, kenalin beb, temen kantor aku. Gra, kenalin, cewek gue."

Confirmed. Memang pacar Josh.

"Baru nyampe." Kata Agra, setelah selesai berkenalan dan kembali menoleh ke arah Josh.

"Wah, pas banget. Bareng yuk!"

Agra akhirnya hanya mengekor di belakang mereka berdua, yang berjalan di depannya dengan Josh merangkul pinggang si wanita. Dari caranya merangkul – dan kemudian menggandeng ketika mereka sudah masuk dan lebih sulit kalau berjalan sambil rangkulan – Agra benar-benar yakin sekarang, bahwa itu pacarnya.

Josh sesekali menoleh ke arah Agra – yang beneran ngekor di belakang – mungkin takut Agra hilang atau apa. Dia membuka mulut hendak bersuara, tapi mengingat kerasnya suara musik – dan mereka juga sambil melewati orang-orang yang, walaupun berdiri melingkari meja, tapi sambil bergoyang kecil – jadi sepertinya Josh mengurungkan niatnya teriak-teriak. Toh dia bias melihat bahwa Agra ikut di belakangnya.

Sepertinya Josh pengunjung setia tempat ini. Atau mungkin dia memang sudah tau dan menghubungi Farina sebelumnya, untuk memastikan lokasi sebelum masuk. Well, memang itu yang harus dilakukan, atau mereka akan sibuk mencari-cari lokasi Farina dan yang lainnya duduk.

Yak. Sampai akhirnya.

Di sebuah sofa, Agra melihat Hesti dan pacarnya – yang beberapa kali menjemput ke kantor – bersamaa dengan Farina dan wellsurprise surprise – Mario yang entah kenapa, rasanya duduk terlalu rapat dengan Farina, padahal sofa nya juga masih lumayan lebar. Di sofa yang lain, Inggrid dan Putri duduk bareng Ricky.

Sofanya sebenarnya muat untuk empat orang, dan lalu ada dua kursi yang lebih kecil, dan memang 10 orang – sesuai kata Farina – cukup disitu. Walaupun kalau porsi duduknya semepet Mario dan Farina, mungkin 5 orang juga muat disitu.

"Eh Mas Agra! Beneran dateng!"

Entahlah, tapi Agra merasa Farina terlihat terlalu senang ketika Agra muncul. Dia bahkan berdiri dari duduknya, dan langsung berjalan ke arah Agra, pakai cium pipi kiri dan kanan segala. Josh aja terlihat kaget, padahal Agra bisa dengar Josh sudah setengah jalan mengucapkan "Selamat ulang tahun" – yang harus berhenti di kata "ul" karena Farina melewatinya seolah dia gak ada disitu.

One KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang