Nomor 18

5.9K 739 28
                                    

"Ilmu itu mahal. Kalau pada akhirnya saya jadi mesti ngejelasin kayak kuliah disini, sementara ini pun tanggungjawab tim product, rasanya saya kayak melangkahi posisi."

- Agra, 33 tahun, Senior Legal and Compliance Manager

-----

Agra mendengus.

Dia sudah selesai membereskan pakaian dan memasukkan semuanya ke koper, ketika dia melihat ponsel untuk memastikan jadwal keberangkatan besok.

Dan menyadari, bahwa dia belum memesan tiket.

Well, kurang tepat. Dia memang sudah memesan tiket kemarin. Tapi dia lupa melakukan pembayaran.

Apa lagi kalau bukan karena dia melihat wanita itu?

Agra tidak terlalu suka menggunakan pembayaran kartu kredit untuk tiket pesawat atau semacamnya. Biasanya, kartu kredit dia pakai untuk urusan kantor – yang kemudian bisa di-reimburse setelahnya, dan penggunaan kartu kredit juga agar lebih cepat – dan tidak pernah untuk urusan pribadi. Karena Agra juga sebenarnya tidak suka mempunyai kartu kredit. Menambah hutang dan membuat jadi boros.

Dan memang kartu kredit ini juga diberikan kantor sebenarnya.

Jadi, setelah memesan tiket kemarin, dia lupa melakukan pembayaran ke ATM – bahkan lupa dengan mobile banking. Dan menyebabkan pesanannya hangus, dan dia belum punya tiket untuk pergi ke Langkawi sesuai rencana awalnya.

Dan sekarang, melihat lagi jadwal penerbangan dan tiketnya, Agra juga tidak akan mungkin Sabtu besok karena memang tiket sudah habis. Dan mau tidak mau, baru bisa pergi hari Minggu.

Great.

Tidak ada gunanya juga marah-marah. Dan yang jelas Agra langsung membayar tiketnya dengan mobile banking – sebelum lupa lagi dan hangus lagi – dan memilih tidur saja setelah memastikan tiket dan hotelnya sudah aman sepanjang minggu depan.

Tapi mood nya kembali buruk ketika bangun-bangun, dia mendapat pesan di whatsapp – baik dari grup maupun dari Pak Aryo langsung.

Dan dihari Jumat yang tadinya sudah menjadi hari libur, Agra malah harus bekerja.

= ONE KISS =

Agra turun dari taksi dan memasuki Pribadi Building, sebuah gedung yang menjadi pusat beberapa perusahaan milik Babeh. Meskipun dia tidak sering kesini, tapi satpam dan resepsionisnya sudah kenal dengan Agra. Dan karena ini hari kerja, jadi tentu satpam dan resepsionis berada di pos masing-masing. Agra tidak perlu menunjukkan KTP atau mendaftar, dan Laila si resepsionis langsung berjalan di depan Agra ke arah lift, untuk memakai kartu aksesnya, dan membuat Agra bisa naik ke lantai 7.

Dia tidak menelpon Ade karena memang sudah bilang ke Ade kemarin bahwa dia tidak usah masuk untuk dua minggu ke depan, dimulai hari Jumat ini. Supirnya itu sudah girang luar biasa, dan sekalian mau ijin pulang kampung katanya. Agra mengijinkan, walaupun Ade perginya cuma seminggu sama istri dan satu anaknya – dan sebenarnya baru pergi Senin besok. Tapi, Agra juga tidak berniat merepotkan supirnya.

Ade cukup kuat menghadapi Agra selama hampir dua tahun ini. Untungnya dia juga tidak pernah mengambil hati kalau dimarahin Agra. Dan masih bisa-bisanya nyengir kalau udah diomelin. Walaupun dia juga langsung berubah kalau diberitahu Agra. Dan Agra juga cukup royal untuk uang bensin dan uang parkir atau perintilan lain. Dan, walaupun Ade sebenarnya digaji kantor setiap bulan, tapi Agra tetap memberikan upah khusus darinya, dan Ade cukup laporan ke dia aja. Ya konsekuensinya, balik lagi: Ade mesti kuat ngadepin Agra dan mood nya.

One KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang