Rules in my classroom (1)

484 47 2
                                    

     "Selamat pagi anak-anak," sapaku setelah mereka mengucapkan salam terlebih dahulu. Pagi ini aku mengajar di kelas 3.2. Reaksi yang mereka berikan  sama dengan anak kelas 3.3 kemarin, penuh tanda tanya. Dua anak perempuan yang duduk dipojok memberi wajah tidak menyenangkan kearahku, sepertinya mereka kembar.

     "Perkenalkan saya guru Biologi kalian yang baru. Nama saya Arcane Dama Nandita, kalian bisa memanggil bu Arcane,"

     "Bukan arca ya, Bu?" teriak anak laki-laki berbadan tambun di belakang yang langsung disambut gelak tawa seisi kelas. Sepertinya mereka sudah menyiapkan penyambutan istimewa hari ini. Alih-alih tersinggung, aku berusaha memamerkan senyum manisku.

      "Nama kamu siapa ganteng?" Tanyaku sok lembut dengan mata tajam kearahnya. Tawa mereka semakin keras mendengar aku memanggil si tambun  itu "ganteng". Ganteng dari Hongkong, dilihat dari Monas juga nggak ada ganteng-gantengnya itu anak.

     "Bombom Bu," teriak beberapa anak laki-laki serempak. Mataku berpindah ke arah anak-anak yang berteriak tadi. Satu persatu kutatap mereka dengan galak, perlahan suara tawa di kelas mereda.

     "Siapa namamu?" tanyaku sekali lagi sambil mendekati tempat duduknya. Anak itu mendongak menatapku dengan ekspresi jengkel. Aku bergeming menatapnya tajam.

     "Jonathan Santosa," jawabnya ketus. Aku tersenyum, mungkin anak-anak melihat betapa liciknya senyumanku.

     "Jonathan Santosa," gumanku menyebutkan namanya. Dari ekor mataku, bisa kulihat si gadis kembar tersenyum sinis.

      "Kamu tahu kenapa orang tuamu memberi nama itu?" Jonathan terdiam, sebentar kemudian dia menggeleng lesu. Senyum licikku kembali mengembang, perlahan kutinggalkan Jonathan yang masih cemberut disaksikan banyak mata yang mungkin semakin bertanya-tanya.

     "Maaf, saya agak melenceng dari niat mengajar hari ini. Boleh saya tanya, siapa yang tahu arti nama kalian? Misalnya tadi Jonathan Santosa, Jonathan itu sahabat Daud yang setia dan baik, sedangka Santosa artinya baik dan sejahtera. Pastilah orang tua Jonathan menginginkan hal itu benar adanya. Bagus lho artinya, kenapa diganti jadi Bombon?" Kasak kusuk dimulai lagi. Sepertinya pelajaran tentang etika harus aku ajarkan kali ini, meski aku tahu resiko anak-anak tidak akan suka.

      "Anak-anak, nama yang diberikan orang tua kita pasti ada artinya atau bahkan sebuah doa buat anak itu sendiri. Oleh karena itu orang tua akan mencari nama yang terbaik buat anaknya. Coba saja kalian buka internet, ketik nama bagus untuk anak laki-laki atau perempuan atau nama dalam bahasa Jawa atau Sansekerta," Aku berhenti sebentar memperhatikan reaksi mereka. Mereka masih diam tapi memperhatikan apa yang aku sampaikan.

     "Seperti nama saya, Arcane Dama Nandita, itu dari bahasa Sansekerta,"

     "Artinya apa bu?" tanya anak perempuan yang di depan. Aku tersenyum, itu yang kutunggu.

     "Artinya, anak perempuan yang memiliki hati atau batin yang baik dan kuat. Meski banyak orang tidak paham kebaikannya. Agak-agak misterius gitu, itu kata Bapak saya," Beberapa anak tampak tersenyum, yang lain manggut-manggut entah apa maksudnya.

     "Itulah sebabnya saya tidak suka nama saya dipotong, maknanya akan hilang. Menghilangkan makna nama kita sama artinya menghina orang tua yang memberi nama. Padahal firman Tuhan mengajarkan,  hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan Tuhan kepadamu. Ingat perintah itu?"

     "Kok jadi pelajaran agama," celetuk seorang anak laki-laki.

     "Agama? Oh no, bukan pelajaran Agama. Perlu saya tekankan bahwa Biologi tidak bisa dilepaskan dari firman Tuhan. Dari pelajaran Biologi, kita belajar bersyukur betapa hebatnya DIA menciptakan kita. Jadi jangan kaget kalau saya akan banyak memasukan ajaran firman Tuhan yang kita percayai," kataku menjelaskan.

      "Selain menghina orang tua, memberi nama julukan kepada seseorang sama saja dengan membunuh karakter orang tersebut. Oke, aturan pertama yang perlu saya sampaikan adalah tidak ada nama julukan dalam kelas saya"

            **********
Sudah keluar tuch aturan-aturan Arcane. Pasti bikin bete dech...
Kalian gak bete kan baca tulisanku????

ARCANE (Yang tak terduga) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang