First day in my class

1.3K 89 6
                                    

Update hari ketiga, semoga lancar. Silahkan yang mau kasih kritik atau saran, saya terima dengan senang hati. Happy reading guys..
    
            *************
     Teman-teman guru yang luar biasa, ramah dan baik. Itu kesan yang aku dapat dari teman-teman baruku. Suasana kantor guru terasa hangat dengan celotehan lucu mereka, saling bersahutan pakai bahasa Jawa pula. Serasa di kampung sendiri.
      "Piye masuk kelas tadi, Aman kan?" tanya mbak Dani sambil menyenggol lenganku.
     "Aman kok," sahutku tersenyum.
     "Masuk kelas berapa tadi?" tanya Lucia ikut nimbrung. Lucia minta dipanggil nama saja karena umurnya lebih muda dariku.
     "Kelas 1.2, anak-anaknya lumayan kooperatif. Pelajaran jadi mengalir asyik," jawabku menjelaskan. Masuk di kelas 1.2 tadi memang menyenangkan, anak-anaknya sangat interaktif hingga pelajaran berjalan lancar. Mungkin karena sama-sama baru, mereka murid baru aku guru baru jadi tidak terasa canggung. Aku ingat dialogku dengan mereka tadi.
     "Saya bu Arcane yang akan mengajar mata pelajaran Biologi, siapa yang tahu apa itu biologi?" Mereka terdiam, aku maklum di SD yang mereka pelajari IPA bukan biologi.
    "Pertanyaan akan Ibu ganti, dalam pelajaran IPA kalian belajar tentang apa saja?"
     "Tumbuhan!" teriak anak bernama Ariel yang duduk di belakang.
     "Hewan, pesawat sederhana!" Kulihat Daniel yang berteriak.
     "Bagus. Kalau Valencia ingat pernah belajar apa?" aku berjalan mendekati gadis kecil yang terlihat melamun.
    "Hmm apa ya, ekosistem ada gak Bu?" jawabnya ragu-ragu.
    "Valencia betul. Jangan melamun lagi ya?" pesenku berbisik. Gadis kecil itu mengangguk dan segera membetulkan cara duduknya.
    "Oke, pastinya masih banyak  lagi yang lainnya. Dari beberapa yang disebutkan tadi yaitu hewan, tumbuhan dan ekosistem dipelajari dalam biologi. Jadi biologi belajar tentang apa, siapa yang tahu?" tanyaku memberiku setelah memberi  clue. Sesaat kelas kembali hening sebelum terdengar lagi suara Valencia ragu.
    "Makhluk hidup ya bu?"
    "Tepat sekali, tepuk tangan buat Valencia,"  kataku mengapreasiasi jawabannya. Semua mata memandang Valencia kagum, yang diperhatikan tetap cuek. Aku sendiri juga tidak menyangka gadis kecil pendiam itu cukup cerdas menyimpulkan.

      Tanpa sadar aku tersenyum mengingat ekspresi cuek si gadis kecil yang mulai menarik perhatianku. Gadis misterius ku yang pertama, aku suka.
    "Kok senyum-senyum sendiri, inget cowokmu ya?" ledek Mbak Dani.
    "Gak kok mbak, itu tadi di kelas 1.2 ada yang lucu," sahutku.
    "Lucu kenapa?" tanya Lucia kepo.
    "Itu si Valencia, kecil, diam tapi kritis. Cool banget lagi, teman-temannya tepuk tangan untuk dia eh wajahnya cuek aja gitu," kataku menjelaskan. Mbak Dani tiba-tiba tertawa aneh. Aku dan Lucia saling pandang, kenapa mbak Dani tertawa sendiri?
     "Yo wis, yuk ngajar lagi," ajak mbak Dani mengakhiri tak mengertian kami. Ternyata jam istirahat sudah selesai, aku segera beranjak mengambil buku yang sudah kupersiapkan menuju kelas 3.3.

      Entah kenapa aku merasakan aura yang kurang menyenangkan di kelas 3.3. Anak-anak menatapku dengan wajah penuh tanya, mungkin mereka bingung siapa perempuan kecil ini?

       Kutebarkan pandanganku ke segala penjuru ruangan. Kata orang begitu cara menguasai orang agar kita sendiri tidak terintimidasi.
      "Berdiri, beri hormat." Seorang anak laki-laki berkacamata memimpin salam.
      "Selamat siang bu, apa kabar bu," jawab mereka serentak.
      "Selamat siang, kabar baik. Kalian apa kabar?" salamku balik.
      "Baik bu," kembali mereka menjawab serentak. Satu nilai tambah yang tidak kutemukan di sekolahku yang dulu, cara menyampaikan salam.
      "Silahkan duduk!" Suara kursi berderit terdengar ketika mereka kembali duduk. Aku masih berdiri tegak di depan kelas.
      "Perkenalkan saya guru Biologi kalian yang baru, panggil saja saya bu Arcane," kataku memperkenalkan diri. Beberapa anak perempuan tampak berbisik, ada juga yang memandangku dengan tatapan tak percaya. Aku sedikit tersinggung dengan cara mereka memandangku tapi aku harus tenang. Aku harus bisa menguasai mereka. Dua tahun lalu aku pernah mendapat perlakuan yang sama saat memperkenalkan diri di SMA tempat aku mengajar dulu. Haru, matamu ada di sini.
             *********
Akhirnya kelar juga. Terima kasih buat yang sabar menunggu. Bagi vote dan komen nya yach... kritik juga gpp. Akan aku terima dengan sukacita.
Suwun

    

    

ARCANE (Yang tak terduga) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang