Because i promised

545 39 0
                                    

       Mbak cantik bernama Sisi menyerahkan buku menu kepadaku dan Haru. Laki-laki itu mulai membolak balik buku menu, aku ikut membuka sebentar lalu kututup lagi.

     Suer, aku kayak orang bego beneran. Nama menunya bikin pusing, kayak kalau lagi nonton lomba masak di tv. Seneng lihatnya tapi cengok alias gak mudeng blas istilah aneh dunia kuliner.

      "Sudah milih? Bilang saja sama mbaknya," katanya dengan senyum manis.

      Mentang-mentang ada cewek cantik, senyum terus.

    "Mbak saya pesen grilled honey chicken mustard, minumnya black nut sama dessert platter nya 1 ya," Si mbak sibuk mencatat pesanan Haru.

     "Ayolah bu guru, jangan diam saja. Pilihlah makanan yang kamu suka," rayunya melihatku hanya diam saja.  Mbak Sisi masih setia menunggu, restoran mahal pelayanan maksimal. Aku mengangkat bahu tanda menyerah.

     "Oke, aku pesenin aja ya.  Seafood satay 1, minumnya..
Apa ya? Yang istimewa apa mbak?" Haru minta masukan dari si mbak.

    Dasar genit? Aku kok jadi emosi ya??

     "Seggara island seperti cocok buat mbaknya. Seger manis," usul si mbak.

     "Oke, itu saja. Pas banget dengan yang mau minum ya, grilled chicken tambah satu lagi. Pacarku belum makan," katanya gak jelas. Tangan Haru melingkar dibahuku. Reflek tubuhku menghindar. Haru menarik tangannya lalu menyandarkan tubuhnya. Mbak Sisi tersenyum, meski sebenarnya dia mual melihat interaksi aneh kami. Sebelum pergi mbak Sisi mengulang daftar pesanan kami

      Haru bersandar santai di sebelahku yang masih duduk kaku. Aku tidak mengerti dengan perasaanku sendiri, aku bingung tapi aku juga bahagia melihatnya lagi. Entahlah, gejolak itu membuatku malah membentengi diri. Seandainya dia bukan Haru mantan muridku, seandainya dia mas Tony. Ah malah melantur..

     Aku menoleh kaget, Haru menepuk pundakku. Haru  tersenyum, lembut banget bukan senyum jail seperti dulu.

       "Santai bu Guru, aku tidak akan memakanmu. Mundurlah biar kita bisa ngobrol santai,"

     "Dari mana kamu tahu tempat kerjaku?" Tanyaku mengabaikan ucapannya.

     "Penting ya aku tahu dari mana?" Jawabnya santai.

     Rasanya pingin meledak mendengar ucapan-ucapannya yang santai. Aku merasa dipermainkan.

      Tenang Arcane, tenang. Bicaralah dengan rileks, bisik hatiku. Jangan emosi, anggap saja dia teman lama yang ingin kembali menjalin silaturahmi.

     Kutarik napas panjang, kuembuskan perlahan. Perlahan aku mundur supaya bisa duduk lebih nyaman. Haru benar, aku terlalu tegang. Sekarang kami duduk santai seperti beberapa tamu lain yang sedang menikmati senja.

       "Hampir delapan tahun, aku membayangkan saat seperti ini. Duduk berdua denganmu, makan, ngobrol  sambil menikmati senja," gumamnya lirih. Pandangan mata Haru jauh menatap senja yang mulai turun. Semburat jingga yang menandai datangnya malam.

      Aku masih diam, mencerna kalimatnya yang menurutku absurb. Cemburu pada Darren, pacarku lalu menikmati senja berdua. Aku tidak percaya dia masih menyimpan perasaan untukku. Delapan tahun waktu yang lumayan lama bahkan aku sudah pernah melabuhkan hatiku pada mas Tony.

      Haru terlalu muda, tampilannya menunjukan kelas yang berbeda denganku. Dari delapan tahun lalu ketika datang ke rumah dengan motor gedenya, aku tahu kami sangat berbeda.

      "Arcane, aku..." kalimat Haru terhenti karena pesanan makanan kami datang. Mbak Sisi datang bersama dengan temannya menyiapkan makanan di atas meja kami.   

      Hidangan lengkap telah tersaji. Penampakannya mengiurkan banget jadi sayang dimakan. Kasihan koki yang menyiapkan di belakang hehehe.
 

Grilled honey chicken mustard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grilled honey chicken mustard

Grilled honey chicken mustard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Seafood satay

      Seger banget nich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Seger banget nich

            Dessert platter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


            Dessert platter

       "Malah bengong, ayo dimakan," ajak Haru.

       "Haru, aku..."

       "Ngobrolnya nanti ya, kita makan dulu. Kalau sudah dingin gak enak," Ceilah, bijaksana banget si bapak kayak ngomong sama anak aja.  Lihat aja dia pesen es buat aku, gimana gak dingin?

      Sudahlah terserah kamu!

                  ********

Hadeh makanannya mengundang selera. Kalau beneran aku gak bisa makan tuch...mahal...

Selamat makan semuanya..eh belum jam makan yach! Yo wis siap-siap dulu

Thx yang masih setia baca, moga gak bosen. Aku masih menunggu komen anda semuanya. Xie xie..

Oya lupa, gambar diambil dari google.

Salam

ARCANE (Yang tak terduga) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang