My mistake

600 39 3
                                    

      Dramatis! Aku menanggapi cerita Haru dengan wajah tertekuk. Aku tidak marah tapi merasa seperti perempuan bodoh yang tidak tahu apa-apa.

     Bagaimana aku terus berpikir laki-laki itu mas Tony? Aku masih terus berharap dia yang datang, dia yang memintaku menikah dengannya. Aku masih berharap dia tidak jadi menikah dengan gadia itu. Bahkan aku rela seandainya dia sudah duda. Pikiran bodoh itu?

      Kuabaikan Haru dengan ambisi cinta monyetnya. Sekarang masihkah aku berpikir ini hanya cinta monyet?

      Haru nyata didepanku dengan semua rancangannya tentang hubungan kami. Menembus batas tentangan Ibu yang sangat dia cintai dan hargai.

      God what should I do? I just like him. I"m guilty of him, jerit hatiku.

      "Are you oke honey? Dari tadi kamu terus melamun?" Kugelengkan kepala berulang-ulang mencoba membuang resahku. Haru menatapku kuatir. Kami sedang berdua di gasebo dekat kolam renang hotel, Bapak dan Nata sedang berenang.

       Sudah dua hari ini Haru mengajak kami jalan-jalan di Bandung. Kami menginap di Sahid Sunshine Resort & Convention Soreang Bandung, tentu saja Haru yang menyiapkan semuanya.

      "Aku gak apa-apa," sahutku pendek.

      Ingin rasanya aku menjauh dari Haru. Aku perlu waktu untuk berpikir jernih.

      "Aku ke kamar dulu ya, mau istirahat?" Aku beranjak pergi, dengan cepat Haru menahanku.

      "Tunggu, please Arcane katakan saja yang membuatmu tidak suka. Kamu berubah sejak aku menceritakan semuanya," kata Haru getir. Aku menangkap kesedihan di suaranya.

       Aku ingin berlari sejauh-jauhnya, aku sudah menyakiti hatinya. Aku menunduk, Haru memelukku erat. Tangannya menepuk punggungku lembur.

       "Aku sayang kamu tapi aku tidak memaksa kamu harus menerimaku. Maafkan, jika apa yang kulakukan membuatmu terbeban. Jangan terpaksa menjalani hubumgan ini," katanya lirih. Aku terisak dalam pelukannya.

       "Jangan menangis, aku gak suka melihatmu bersedih. Kamu harus tetap menjadi Arcane ku yang tegar. Itu yang kusuka darimu,"

       Terbuat dari apakah hatimu anak muda? Kenapa kamu harus mencintai perempuan labil ini?

        Pelukan Haru semakin membuatku merasa bersalah. Kuurai pelukannya, kutatap mata elangnya yang kini menatapku dengan lembut.

       "Har, boleh aku minta satu hal darimu?" Haru mengangguk cepat. Kutarik napas dalam, aku butuh udara segar.

      "Katakan saja, aku siap mendengarkan apa pun yang kamu inginkan," katanya mantap.

      "Aku tidak bisa menikah sekarang. Ini terlalu cepat bagiku, kamu datang tiba-tiba dengan semua rencana indahmu. Aku belum siap. Aku takut menyakitimu karena hatiku belum sepenuhnya mencintaimu. Maaf membuatmu kecewa," Susah payah keluar juga semua yang kusimpan dalam hati.

     Aku tidak mau menyakiti Haru kenyataannya aku menyakitinya. Aku pernah tidak percaya cintanya tulus untukku. Aku belum bisa membalas cintanya.

      "Aku mengerti, aku paham. Kita jalani saja hubungan ini apa adanya. Aku tunggu sampai kamu siap," jawabnya sabar.

      "Bagaimana kalau aku tidak pernah siap?" Tanyaku ragu.

      "Aku sudah menungguku delapan tahun bahkan sepuluh tahun, menunggu satu dua atau tiga tahun lagi tidak masalah buatku. Asal kamu tetap bersamaku," Sebaris senyum mengembang dibibirnya.

       "Tersenyumlah sayang, aku kangen senyummu yang manis-manis jutek itu!" Ledeknya yang kujawab dengan mencubit pinggangnya.

       "Aduh, sakit tahu. Ini mah kekerasan dalam berpacaran," Haru kembali memelukku erat.

       "Terima kasih Har," bisikku lirih. Haru melepas pelukannya, dengan cepat dia mencium bibirku sekilas.

      "Hukuman untukmu,"

                 *********

Akhirnya kelar juga dari kemarin nulis part ini gak kelar-kelar. Puji Tuhan, bisa update malam ini masih hutang satu part... semoga besok bisa kelar..

Maaf, Arcane belum berani menikah dengan Haru. Arcane masih ngarepdotcom si mas Tony muncul lagi.

Enaknya dimunculin lagi gak ya? 
Terima kasih kesetiaannya membaca tulisan ini.

Salam
      

ARCANE (Yang tak terduga) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang