Homeroom teacher

510 54 2
                                    

     Kejutan banget buat aku yang amatiran ini, dalam 15 hari dibaca hampir 500 orang, wow banget dech... makasih buat sudah baca dan vote. Kalau ada yang gak nyaman boleh kok dikomentari.
Oya baca part ini setelah they don't like me ya... kebalik posisi part nya. Makasih
Happy reading
           
                **********
      
      Selain mengajar mapel IPA Biologi, aku juga dipercaya menjadi wali kelas 1.1. Wali kelas mempunyai banyak tugas antara lain menjadi penghubung antara sekolah dengan orang tua, membuat laporan hasil belajar siswa dan yang terpenting menurutku wali kelas harus bisa menjadi sahabat buat anak-anaknya. Sahabat bukan dalam arti secara fisik melainkan secara psikis. Kedekatan fisik malah aku hindari karena tidak mau disalahartikan oleh anak-anak yang bisa berdampak pada yang lain.

     Seorang wali kelas harus  mengenal anak-anaknya dengan benar, tahu masalah mereka, karena dari wali kelaslah guru lain bisa mendapat mendapat informasi yang tepat. Ada 36 siswa yang harus aku bimbang secara lebih personal. Untuk mengenal mereka satu persatu, pertama aku buat daftar pertanyaan tentang diri mereka yang harus isi dengan jujur. Sampai sekarang daftar pertanyaan itu dipakai semua wali kelas di sekolah kami, keren kan ideku hehehe.

     Salah satu pertanyaan yang paling aku suka adalah "tuliskan kelebihan dan kekuranganmu". Aku mengambil pertanyaan itu karena sebagian besar orang hanya sadar kekurangannya. Mereka sering tidak tahu kelebihannya sendiri karena takut dibilang sombong. Aku mendapat ide pertanyaan itu dari buku "Pemulihan Gambar Diri" yang pernah aku baca.

     Langkah kedua adalah aku mengajak ngobrol anak-anak secara pribadi, empat mata. Kenapa pribadi, supaya mereka bisa lebih terbuka. Dasar obrolannya dari jawaban pertanyaan tadi yang diperdalam. Kata orang, bahasa tulisan dengan bahasa lisan sering berbeda maknanya. Dari obrolan tersebut, aku bisa mendapatkan dua keuntungan yaitu kedekatan secara psikologis dan data  yang bisa aku gunakan sebagai pegangan untuk melakukan pembimbingan sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Memasuki kelas 1.1, aura keceriaan menyapa. Senyum manis menghiasi anak-anak yang baru melepas seragam merah putih itu menyambut kedatanganku. Kubalas senyum mereka dengan senyum termanis yang aku punya.

     "Selamat pagi," sapaku ramah.
     "Pagi Bu," jawab mereka serempak. Aku suka suasana seperti ini, keceriaan mereka membakar semangatku memulai hari. Hari Senin adalah hari perwalian, kami wali kelas diberi waktu untuk bertemu dengan anak-anak untuk membahas segala sesuatu tentang kelas atau perkembangan mereka.

     "Semua semangat?"

     "Semangat!" Jawab mereka serempak.

     "Oke, sekarang semua berdiri. Kita mau membuat lingkaran, tengah kita kosongkan. Tanpa suara, silahkan bergerak melingkar atau membuat kotak, supaya kita bisa duduk saling berhadapan," Anak-anak segera bergeser membentuk kotak dengan rapi. Aku ikut duduk diantara mereka. Anak-anak mulai cengar-cengir menatap teman-temannya.

     "Ada yang tahu nggak kenapa saya minta kalian duduk dengan posisi begini?" Tanyaku memancing pendapat mereka.

     "Supaya bisa saling kenal," jawab Paulus ketua kelas 1.1.

     "Tepat sekali, kok Paulus tahu pikiran Ibu. Kamu paranormal ya?" Tanyaku menggodanya. Anak-anak tertawa mendengar guyonanku.

     "Oke, minggu lalu kalian sudah mengisi data yang Ibu minta. Saya sudah membacanya tapi baru saya yang tahu. Hari ini, kita akan buka-bukaan dengan teman. Supaya temanmu mengenal kamu, maka kamu harus bercerita. Apa yang harus diceritakan? Pertama apa kesukaanmu, boleh hobi,  warna, makanan dan lain-lainnya. Kedua kalau sudah besar mau jadi apa? Gampangkan?" Kataku menjelaskan apa yang aku mau.

      "Jelas Bu,"

      "Baik saya yang akan mulai. Saya Arcane hobi saya membaca, berkebun dan masak meski masakannya tidak terlalu enak. Saya suka warna biru karena menenangkan dan putih karena kelihatan bersih. Saya suka makan bihun goreng dan berbagai olahan tahu yang digoreng. Karena saya sudah pekerjaan, cita-cita saya sekarang ingin mempunyai perpustakaan yang bisa dibaca banyak orang. Begitu saja, next Stefunie silahkan,"

      Dan mengalirlah cerita anak-anak tentang diri mereka. Lucu-lucu cara mereka menyampaikan diri mereka membuat kami tertawa bahagia. Dari obrolan ala cafe tanpa minuman dan kue ini, kami semua tahu hobi masing-masing. Ada yang suka gambar, menyanyi, main musik, main game (yang ini perlu pendampingan lebih), menari dan lain-lain. Cara sederhana untuk saling mengenal tanpa memaksa.

           ***********

ARCANE (Yang tak terduga) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang