"Kerumah sakit ya?".
Aku menyeka keringat yang ada di dahi Minhyun. Memijat pelan pelipis nya yang membuat pria itu mengerang tertahan.
Ah bayi besar ku sedang sakit.
"Kamu jahat banget!, Aku udah gedor pintu kos mu dari tadi tapi kamu ga jawab sama sekali".
Aku menghembuskan nafasku pelan.
"Ya mana aku tau kalau kamu berdiri seharian di depan kos. Aku pikir kamu langsung berduaan sama mantan", cicitku tertahan.
Gimana ga nethink mulu sih kalau punya pacar super ganteng kaya Minhyun?
"Kamu gemesin banget kenapa sih".
Minhyun menarik hidungku. Membuatku meringis kesakitan.
"Jangan ditarik atau kamu aku tendang dari sini!", Ancamku.
Minhyun hanya terkikik meresponku. Aku pikir pria itu akan takut, tapi nyatanya ia makin menjadi menyubit kedua pipiku.
"Jangan gemes-gemes, nanti banyak yang suka", guraunya.
Aku mendecih. Hey semua orang tau kalau aku tidak cantik. Hidungku saja menjorok ke dalam.
"Udah jangan marah terus, nanti kaya nenek sihir".
"KAMU TUH UDAH DITAMPUNG DI SINI GATAU DIRI YA!".
Aku menarik paksa tangan Minhyun. Membuat pria itu mau tak mau sedikit terbangun dari kasurnya.
"Aku masih pusing, kamu jahat banget".
Tak menghiraukan perkataan Minhyun, aku terus menarik tangan nya. Memaksa pria itu untuk segera meninggalkan kosku.
Baru setengah pantat pria itu terangkat, dengan sangat menyebalkan nya Minhyun menarik tanganku. Membuat aku jatuh tepat di atas tubuhnya.
"Kamu tau Len? Cuman kamu yang bisa buat hati seorang Hwang Minhyun berdetak".
Minhyun menarik tanganku, meletakkan tangaku di atas dadanya.
"Ayo nikah Len".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalem - Hwang Minhyun ✔️
Fiksi Penggemar[COMPLETE] Minhyun yang kalem banget kaya tembok