22

1.5K 202 3
                                    

Aku menundukan wajahku. Mama Hwang menatapku dengan pandangan yang errr sangat susah untuk diungkapkan.

"Selamat siang tante", ujarku ragu.

Wanita paruh baya itu terus saja menatap ku dari atas hingga kebawah. Balik lagi ke atas, pandangan menilai.

Aku meringis. Gagal sudah untuk menyandang marga Hwang di depan nama ku. Seperti nya mulai sekarang aku harus bisa mundur teratur.

Hwang Minhyun meremas tanganku yang bergetar. Memberikan semangat agar aku bisa menatap wajah calon mertuaku.

"Perkenalkan nama saya Alena".

Hening.

Tidak ada respon, tidak ada jawaban. Membuatku hanya bisa menelan ludahku.


Bisa aku lihat wanita itu berdiri, membuat aku menarik nafas frustasi. Sepertinya ini akan benar-benar susah..


"Aw mah sakit mah".

Aku mengalihkan pandanganku kearah Minhyun yang tengah mengaduh kesakitan.

"Kamu dateng-dateng cuman ijin mau nikah aja, habis itu pergi lagi kan".

Aku menahan tawaku.

"Ampun ma, generasi Hwang Minhyun perlu diteruskan".

Mama Hwang memukul dengan keras kepala Minhyun. Membuat lelaki itu semakin mengaduh kesakitan.

"KENAPA BARU DIBAWA SEKARANG? MAMA KAN PENGEN CEPET CEPET PUNYA CUCU".

Kalem - Hwang Minhyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang