Minhyun diam, aku mau tak mau ikut diam. Suasana pagi yang seharusnya menyenangkan entah mengapa saat ini terasa sangat mencekam. Membuatku berulang kali menggeliat tak nyaman saat Minhyun semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leherku. Mencari keberuntungan dengan menghirup sebanyak mungkin aroma parfum mahal yang sangat aku sukai. Tenang, bukan aku yang beli tapi Minhyun. Aku mana punya duit buat beli begituan huft.
"Aku percaya sama kamu Len", sahut Minhyun dengan hembusan nafas yang mulai teratur.
Aku membeo. Biasanya kalau aku ketawan berbohong, Minhyun bakal ngambek sampai berhari-hari.
"Beneran?", Tanyaku ragu.
Hey! Minhyun itu sangat protektif! Aku baca novel berjam-jam aja Minhyun langsung ngambek seharian. Bibirnya dimanyun manyunin buat aku pengen narik bibirnya biar tambah manyun sekalian!.
Minhyun mengangguk.
"Kamu lagi pura-pura jadi calon suami yang baik ya?", Ucapku sambil menarik wajah Minhyun keluar dari sarangnya :( risih tauuu.
Bisa aku lihat kedua pipi Minhyun memerah, membuat aku gemas dan dengan secepat kilat mengecup kedua pipinya.
"Kalau cemburu tuh bilang aja. Ga usah sok-sok an kuat gini. Ih kamu makin tua makin gemesin HEHE", kekehku yang semakin membuat pipi Minhyun memerah.
"Aku cuman gamau kamu risih kalau aku terus terusan protektif sama kamu Len. Gimanapun juga kamu kan punya kehidupan yang harus kamu urus. Aku percaya sama kamu deh Len! Lagian---".
Minhyun mengedipkan sebelah matanya. Menatap genit kearah perutku yang tampak datar.
"Disana ada little Hwang kan?".
Ujarnya lagi sambil mengusap perut datarku.
"YA GIMANA GIMANA? ANUAN AJA BELUM UDAH MIKIR PUNYA ANAK AJA!", Geramku tak habis pikir.
"Yaudah buat sekarang aja yang, mama juga lagi pergi. Ga menerima penolakan".
Hingga aku kembali tersadar saat Minhyun mulai berada diatasku dan melumat bibirku dengan lembut.
Skakmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalem - Hwang Minhyun ✔️
Fanfiction[COMPLETE] Minhyun yang kalem banget kaya tembok