Kalem - Hwang Minhyun ✔️

34

Aku memukul kepalanya pelan, membuat Minhyun menatapku garang.

.
"Goblog ish kalau ngomong. Baru juga dibuat kemaren yakali langsung jadi. Emang--", belum sempat menyelesaikan umpatanku, Minhyun memotong ucapanku dengan bibirnya.

Cup

"Sekali ngumpat, satu ciuman", diakhiri dengan sebuah kerlingan nakal yang membuatku ingin menggaruk mukanya yang selalu tampan. Suka banget sih godain orang! Kalau nanti ada yang naksir gimana?!

"Lagian ucapan itu doa kali yang", belanya membuat aku langsung mendelik kearah Minhyun.

"Kamu ngejek aku gendutan apa gimana sih?!".

Gimana ga gendut kalau selamat program mempersiapkan kehamilan ini? Entahlah aku juga ragu kalau harus menyebutnya demikian. Aku benar-benar dilarang untuk menyentuh alat-alat dapur, alat-alat kebersihan dan sangat diwajibkan untuk menyentuh alat-alat milik Minhyun setiap malam.

Gausah diperjelas, atau wajahku akan semakin memerah.

"Lagian tumben banget masak? Kan kamu gabisa masak. Kaya orang ngidam aja".

Aku semakin menatap Minhyun tajam. Membuat pria itu hanya menatapku dengan pandangan bertanya, memperjelas kalau dia ga membuat kesalahan apapun.

"Dulu kamu bilang suka perempuan yang bisa masak", aku bercicit pelan yang sukses disambut tawa meriah oleh Minhyun.

"Siapa sih yang gasuka perempuan pintar masak?".

Tapi jawaban yang keluar dari mulut Minhyun membuat hatiku mencelos. Sedikit tertohok, karna secara ga langsung Minhyun membandingkan aku dengan deretan mantan-mantannya yang hampir semuanya pintar memasak.

Ga kayak aku.

Minhyun mengusap pipiku pelan. Membuat mataku spontan menatap kearahnya. Kemudian pria itu berbisik ditelingaku dengan mada sensual yang dibuat-buat. Membuat tubuhku meremang.

"Tapi aku lebih suka perempuan yang jago diranjang", sahut Minhyun yang menghujamiku beberapa kecupan di pipiku.

Membuat semburat merah yang sejak tadi aku tahan mati-matian muncul seperti kepiting rebus.

Sialan.