26

1.4K 175 3
                                    

"Hyun, kalau kita nanti nikah bakal sering marahan ga ya?", Tanyaku asal.


Minhyun tersenyum kemudian tangan besar nya mengusap rambutku lembut.



"Kamu ganti shampoo?", Tanya nya membuatku terkekeh kecil.

"Hehehehe iya, abiss bentuknya gajah gemesiiinnn, aku beli deh".


Minhyun mengecup pipiku singkat. Mau tak mau aku menepuk lengan nya agak kencang.


"Nanti kalau diliat mama mu gimana ih!", Kesalku yang hanya disambut cengiran bodoh milik Minhyun.



"Awalnya aku juga bingung kenapa bisa sayang sama kamu. Secara kamu ini kan kekanak-kanakan banget. Terus emosian suka ngambek dan kalo udah ngambek semut aja takut deketin kamu".


Aku merengut. Membuat lelaki itu tertawa terbahak-bahak melihat respon kecilku. HEY AKU SEDANG MENGAMUK! KENAPA MINHYUN KETAWA SIH! APA YANG LUCU HAH!.


Sampai ahirnya sebuah lengan yang cukup besar menarik leherku. Membuatku sedikit kesusahan bernafas karna berada di ketiak pria tidak tau diri yang sialnya sangat harum. Aku berdecak.


"Bau asem ih awaaaaass", rengekku sambil terus berusaha mengeluarkan kepala berhargaku.


"Tapi kamu beda dari yang lain Len", tambahnya.


"Ck. Basi. Jonghyun aja dulu bilang gitu, nyatanya tetep selingkuh".


Cup


Minhyun mengecup kilat bibirku. Membuat kedua mataku membulat karna terkejut.



"Namaku Hwang Minhyun. Bukan Kim Jonghyun. Jelas beda", tambahnya lagi.



"Tapi kan kamu sama Jonghyun sama sama laki-laki. Apa bedanya?".



Minhyun menarik kedua pipiku. Membuatku mengerang kesakitan. Sialan! Habis dicium masak di cubit sih! 😤





"Karna aku ganteng, Jonghyun enggaaa".



"Goblok apa hubungan nya sih!", Geramku karna Minhyun tak kunjung menjawab pertanyaan ku dengan benar.


Cup



"Bandel banget sih mulutnya. Udah dibilang jangan ngumpat masih aja".


Cup

"Ih jangan cium-cium. Jawab dulu yang benerrrr", rengekku.


Minhyun menghembuskan nafasnya. Memegang kedua pundakku dan menatap kedua mataku dengan lembut.



"Len, karna aku percaya sama kamu. Karna cuman Alena yang bisa buat Hwang Minhyun panik kalau kamu sakit, marah kalau kamu lupa waktu untuk pulang, sedih kalau kamu ngambek, cemburu kalau dinomor duakan, dan--".


Minhyun menatapku lebih intens. Membuat jantungku melompat-lompat ingin keluar.



"Kita kenal bukan sehari dua hari Len. Udah cukup buat aku untuk tau seperti apa Alena. Aku gabisa janji buat berhenti jadi seoarang Hwang Minhyun yang protektif. Aku juga gabisa janji lika-liku rumah tangga kita nanti seindah dalam drama ataupun novel yang sering kamu baca. Aku cuman bisa janji--".




"Kalau Hwang Minhyun ga akan pernah nyesel udah pilih Alena".



Kalem - Hwang Minhyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang