Aku pikir mendapat hati wanita paruh baya itu sangaaaat susah. Seperti dalam wattpad yang biasanya aku baca, wanita yang membesarkan anak lelakinya itu cenderung menuntut wanita bependidikan. Aku mah apa, baru liat Matematika dasar aja auto mual dan pusing, kadang aku suka berfikir apa aku hamil anak nya Matematika?
Aku menggelengkan kepalaku.
"Ah mama seneng banget ahirnya Minhyun bawa pacar nya kerumah. Udah ngapain aja sama Minhyun?".
Uhuk
Aku tersedak air ludah ku sendiri. Kenapa mama Hwang 11 12 dengan Minhyun? Bermuka kalem tapi sangat.. agresif.
Aku berusaha menetralkan wajahku dan detak jantungku sendiri.
"Ga ngapa-ngapain mah", sahutku sebisaku.
Memang benar aku dan Minhyun ga pernah ngapa-ngapain. Yaah kecuali kalau pria besar itu sedang merajuk atau manja. Rasanya tubuhku remuk karna pria itu terus saja memelukku.
"Masa sih? Minhyun bilang --".
Aku mengernyitkan dahiku. Menatap tajam kearah Minhyun yang sedang haha hehe ganteng memberi sinyal kepada mamanya.
"Minhyun pasti manja banget. Kok kamu mau sama bayi besar sih?", Aku terkekeh menanggapi pernyataan mama Hwang yang kelewat frontal itu.
"MAH!", Sahut Minhyun tidak terima. Mukanya sudah 11 12 sama sapi panggang.
"Minhyun manja banget, cemburuan juga mah. Masak aku nonton drama aja dia ngambek", gurauku.
"Mama aja heran kenapa punya anak kaya Minhyun. Pengen refund anak aja kalau bisa".
Aku tidak bisa lagi menyembunyikan tawaku.
"Mah, jangan gitu dong. Nanti Minhyun gagal nikah!".
"Nikah apa kebelet ndusel?"
Tawaku meledak.
Vomment juseyongggggg ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalem - Hwang Minhyun ✔️
Fanfiction[COMPLETE] Minhyun yang kalem banget kaya tembok