Cuacanya sangat terik. Alice berharap ia ada di dalam kamarnya yang sejuk dan minum ice lemontea , bukan di jalanan berdebu tanpa angin seperti ini. Tapi itu semua tidak mungkin karena pagi tadi, Alice sudah berjanji kepada Yura untuk membantunya mengirim pesanan cake. Bagi Alice, Yura sudah seperti eonnie (kakak) walaupun mereka tidak ada hubungan darah sama sekali, karena setibanya Alice di Korea setahun yang lalu untuk pertukaran pelajar,Yura lah yang memberinya tempat tinggal,makanan,bahkan perkerjaan sampingan yaitu membantu di cafe milik Yura bila tidak ada jadwal kuliah.
Setelah perjalanan setengah jam yang penuh debu dan sinar matahari,akhirnya Alice sampai di depan sebuah rumah dengan pagar besi yang menjulang tinggi. Cepat ia menekan bel pintu rumah tersebut,tapi tidak ada jawaban dari dalam. Setelah menunggu beberapa saat, ia menekan bel lagi,dan masih sama,tidak ada jawaban sama sekali. Alice berpikir mungkin sang pemilik rumah sedang sibuk dengan urusan rumah tangganya. Maka setelah menunggu sekitar lima menit ia menekan bel lagi,lagi,dan lagi. Namun tetap tidak ada tanda kalau sang pemilik rumah ingin membukakan pintu. Alice membuang nafasnya dengan kasar, ia mulai kesal, ia melirik jam tangannya dan ternyata sudah lima belas menit berlalu. Lalu ia teringat dengan nomor telepon pemesan yang tadi di berikan oleh Yura, segera ia mengambil handphonenya.
~~~
Sementara di atas tempat tidur,seorang pria sedang tidur dengan lelapnya, rambut coklatnya berantakan,bantal dan selimutnya sudah jatuh ke bawah tempat tidurnya. Sama sekali tidak terlihat seperti aktor besar korea yang sangat di elu elu kan oleh fansnya, yang ada malah seperti seekor anak kucing yg sedang melingkarkan badannya. Lalu hp pria itu berdering, ia mulai tersentak dari tidurnya,tapi di acuhkannya. Ia pikir itu hanya panggilan dari Manager nya yang ingin mengingatkan jadwal syuting,bila tak diangkatpun nanti akan berhenti sendiri. Dan berdering lagi, ia mulai membalik badannya, merasa terganggu. Ketika masih berdering untuk yang ketiga kalinya,mau tidak mau pria tersebut mengambil hp yang ada di meja samping tempat tidurnya masih dengan mata tertutup.
"Yeoboseyo...."
"Min ho yaaa,,, cepat bangun dan bukakan pintu.."
Itu suara unnie nya, pikirnya kenapa harus ia yg membuka pintu,memangnya kemana ibu dan bibi huang asisten rumah tangganya.
"Waeee..." jawab Lee min ho dengan kantuknya.
"Nanti malam nenek tiba tiba mau datang,jadi sekarang aku,ibu dan bibi Huang sedang di pasar untuk membeli bahan makanan, dan aku ada memesan cake,pengantarnya sudah sampai di depan rumah,jadi cepat bukakan pintu.."
Lalu hening.. karena Lee min ho ingin terlelap lagi setelah mendengar penjelasan eonnie nya yang panjang lebar itu. Dan itu membuat kakaknya kesal.
"Yahhh...minho yaaaa..CEPAT BANGUUN,,buka pintunya!!! Kasian dia sudah lama menunggu di luar.."
"Duguyoo" (siapa)
"Pengantar kue!!" Teriak kakaknya,ingin rasanya ia menjitak kepala adiknya itu karena setelah panjang lebar menjelaskan,adiknya masih tidak menangkap pembicaraannya.
"Arrasooo.." jawab minho setengah sadar setelah dapat teriakan dari kakaknya.
Dia pun segera turun ke bawah dengan langkah gontai, tadinya dia pikir bisa tidur dengan tenang setelah syuting sampai subuh kemarin, tapi nyata nya...
Sebelum membuka pintu ia segera memakai kacamata hitam yang ada di meja ruang tamu nya, insting keartisan nya sudah mendarah daging,karna itu ia pantang tampil di depan umum tanpa kacamata,apalagi sekarang saat ia baru bangun tidur dan belum mandi jadi ia harus menutupi privasinya.
~~~
Pintu pagar itu akhirnya terbuka,Alice pun bernafas lega. Ia mengira sang pemilik rumah akan keluar dengan wajah memohon maaf karena telah membiarkannya menunggu begitu lama di cuaca terik begini. Tapi kenyataannya, yang keluar seorang pria tinggi,dengan hidung mancungnya,dagunya yang terangkat,piyamahnya yang berantakan dan memakai kacamata hitam. Ya,kacamata hitam. Demi Tuhan, sekarang musim panas,tapi apa pria ini tidur dengan memakai kacamata hitam pikir Alice geli, dan berusaha untuk menahan senyumnya.
"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" Tanya pria itu ketika ia melihat Alice yg memperhatikan dirinya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Tidak apa apa.." jawab Alice sambil menyerahkan kotak kue pesanan tadi, ia kembali memandang pria itu,rambutnya berantakan tanda ia baru bangun,tapi apakah kacamatanya tidak terlepas saat dia tidur pikir Alice,dan kali ini Alice tidak dapat menahan senyumnya.
Melihat Alice tersenyum kecil,pria itu segera berkata.
"Aku tahu kau senang dapat bertemu dengan ku..kau benar.. aku Lee min ho imnida" kata pria itu sambil sedikit membungkuk seperti memperkenalkan diri.
"Ne???(sorry)" Alice mulai kebingungan,kenapa pria ini menyebut namanya,padahal Alice tidak menanyakan sama sekali.
"Ada perlu lainnya?" tanya pria itu lagi.
"Aku butuh tanda tanganmu" jawab Alice cepat.
"Oh..tentu,,apa kau mau sekalian foto bareng denganku" jawab pria itu dengan senyum lebar.
Alice bertambah bingung dan merasa geli lagi. Kenapa pria ini begitu percaya diri dan bertingkah seolah dia aktor besar hingga Alice sampai mau foto bersamanya. Pria ini pasti bermimpi jadi artis sewaktu ia tidur tadi. Tanpa sadar Alice tersenyum lebar karena pemikirannya itu.
"Ahjussi.. cepat sadar dari mimpimu,,aku menginginkan hanya tandatanganmu di nota penerimaan kue ini" jawab Alice sambil menunjukan nota nya.
Kali ini Lee min ho yang kebingungan, aktor besar seperti dirinya yang sudah terkenal bahkan sampai keluar negeri,bagaimana mungkin tidak dikenali di negeri sendiri. Tapi gadis di depannya ini,entah tidak punya Tv di rumahnya atau dia berasal dari antah berantah. Dengan sedikit kesal, ia membuka kacamatanya.
"Kau benar benar tidak kenal aku? Lalu kenapa dari tadi kau senyum senyum sendiri?"
"Itu karena kau memakai kacamata hitam dengan piyamahmu yg berantakan,aku bertanya dalam hati apakah kau tidur dengan kacamata hitammu Ahjusi?" jawab Alice sejujurnya sambil terus berusaha menahan agar ia tidak tertawa dengan keras karena hal konyol seperti ini.
Lee min ho terperangah mendengar jawaban itu. Biasanya para gadis akan langsung menarik tangannya atau memeluknya bila bisa bertemu dengannya, tapi gadis di depannya ini sangat aneh. Mungkin dia berasal dari planet lain.
Lalu dengan perasaan kesal dan sedikit malu, ia langsung menandatangani nota tersebut dan mengembalikannya. Tanpa berkata apa apa lagi,ia langsung balik badan dan siap untuk menutup pintu pagarnya. Tapi gadis itu menahannya..
"Tunggu sebentar ahjussi...."
~~~
to be continue....
Yang penasaran harap kasi vomennt nya ya... ^^
Sorry kalau ada banyak typo nya. Di part selanjutnya saya akan berusaha lebih baik lagi dalam merangkai kata #halah #abaikan :D
Kamsahamnida ... thank you....
Annyeong ~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Romance"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...