15. Girls day's out

309 51 2
                                    

Mia bangun dengan pegal di sekujur tubuhnya, ga enak tidur di sofa, dingin juga.

Perempuan itu merasakan beban berat di perutnya. Dia melihat ke atas dan melihat wajah Lio yang terlihat tenang dalam tidurnya.

Semalam keduanya kecapekan main ludo dan malas untuk pindah ke kamar dan memilih untuk tidur di sofa bed depan tv.

Mia berusaha mengangkat kaki Lio yang membelit tubuhnya. Susah dan berat.

Kesal karena susah mengangkat kaki Lio, Mia punya cara usil untuk membuatnya bangun. Mia memencet hidung Lio sampai laki-laki itu megap-megap dan bangun.

Mia malah tertawa melihat Lio yang megap-megap dan sekarang sedang duduk sambil mengatur nafasnya.

Lio menoleh ke Mia yang masih tertawa.

"Lo apaan sih," dengus Lio.

"Lo sih ga bangun-bangun, berat kali, emang gue guling apa pake lo peluk-peluk!" ucap Mia sambil bangun dari sofa bed.

"Kebiasaan Mi gue kalau tidur harus pake guling," ucap Lio.

Mia ga respons dan memilih masuk ke kamarnya untuk mandi.

30 menit kemudian Mia selesai mandi dan keluar kamar berencana membuat sarapan. Dia berdecak melihat Lio yang masih tiduran di sofa bed dengan ponsel di tangannya. 

"Lo ga mandi?" tanya Mia yang sudah berdiri di samping Lio.

"Masih mager, ngantuk tapi ga bisa tidur lagi," jawab Lio sembari melirik Mia sekilas. 

"Muka lo masih banyak coretan lipstiknya, ga mau lo bersihin?" 

"Lo aja yang bersihin," jawab Lio sekenanya. 

Mia mendengus, tapi masuk lagi ke kamarnya untuk mengambil kapas dan remover. Perempuan itu mendekat ke Lio dan duduk di sofa bed, Lio tanpa disuruh langsung duduk menghadap Mia, ponselnya sudah ia geletakkan terserah.

"Lo ga ngantor?" tanya Mia di sela-sela ia membersihkan wajah Lio.

"Libur, ini Minggu Mi," jawab Lio.

"Cuma di rumah?" tanya Mia lagi.

Lio menggumam. 

Mia mendengus,"bosen banget Yo!" Mia mengusap wajah Lio dengan sedikit kasar.

"Pelan dong!" Lio jadi kesal juga. 

Mia hanya diam tapi menurut, ia membersihkan wajah Lio lebih pelan. 

"Mi kalau lo ga mau terapi, lo mau ikutin cara gue ga?" tanya Lio setelah hening beberapa saat. 

"Apaan?" 

"Ganti kenangan buruk lo pakai kenangan baru," Lio mengucapnya dengan menatap mata Mia. 

Gerakan tangan Mia di wajah Lio berhenti.

"Maksud lo?" Mia tidak paham.

Lio hanya menatapnya membuat Mia semakin bingung. Bukannya menjawab, Lio hanya tersenyum lalu beranjak dari duduknya.

"Pikir sendiri," ucapnya sebelum masuk ke kamarnya. 

Mia masih duduk di tempatnya dengan kebingungan. 

"Kenangan apaan coba yang baru," ucap Mia dalam hati.

****

Lio berhenti mencuci piring dan membalikkan tubuhnya saat mendengar ucapan Mia. Dia seolah tidak peduli dengan tangannya yang masih penuh busa dan air membasahi lantai dapurnya. 

Arms OpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang