Part 10

4.5K 528 25
                                    

Ini Part spesial Taehyung dan Jisoo.

Putar musiknya guys, baca liriknya deh .. feel-nya pasti dapet

Semoga mewek

Jisoo membaringkan tubuhnya yang terasa begitu ngilu. Wajahnya pucat, matanya sayu memandang orang yang hilir mudik melewatinya.

Beberapakali Jisoo menyeka keringat di dahinya. Ia demam, tak kunjung turun dari semalam. Sakit kepalanya juga terasa semakin parah dan sering terjadi.

Berat badannya turun drastis. Tengah malam tadi ia merasakan ada yang tak beres padanya. Hingga Jisoo nekat keluar asrama dini hari dan sekarang berada di salah satu rumah sakit umum Seoul.

" Anda harus dirawat, " seru suster menghampiri Jisoo.

" Dokter akan segera kemari, " tambahnya membenarkan letak infus ditangan Jisoo.

" Aku hanya kelelahan. Aku rasa dokter akan membiarkanku pulang, "

" Justru Dokter yang menyarankan anda dirawat disini. Tunggulah hasil pemeriksaannya. "

Tak berselang lama, seorang pria menghampiri mereka. Ia dokter yang memeriksa Jisoo.

Terlihat seumuran dengan Tuan Jeon, Ayahnya. Membuat Jisoo seketika teringat tentangnya.

Dokter itu membuka kacamatanya. Menatap Jisoo lalu mencek lagi hasil pemeriksaannya.

" Apa anda datang dengan keluarga ? "

Jisoo menggeleng. " Aku .. yatim piatu, " suara Jisoo parau. Air mata jatuh dari kedua maniknya saat ia mengatakan itu. Jisoo pikir ia memanglah yatim piatu dan harus mengatakan itu.

" Disaat seperti ini seharusnya aku berbicara dengan orang tua atau wali pasien, "

Tak ada jawaban. Jisoo hanya menatap dokternya dengan napas yang terasa memberat.

" Katakanlah, "

*****

JISOO POV

Aku menatap langit-langit atap rumah sakit yang terasa menjadi sunyi. Hiruk pikuknya menghilang secara tiba-tiba.

Dokter mengusap pundak ku sebelum pamit pergi. Ia menyimpan hasil pemeriksaannya di meja.

" Masih belum terlambat. Kita akan berusaha bersama-sama. Aku akan membantumu " serunya sebelum berlalu pergi.

Aku menekan dadaku yang terasa semakin berat walau hanya untuk menarik napas. Darah kembali keluar dari hidungku. Aku meringkuk, merasakan sakit di seluruh tubuhku semakin menjalar hingga ke ubun-ubun.

Aku rasa inilah saat dimana orang bilang kau bosan untuk hidup.

" Nona !! "

Suster mencoba meraih tanganku yang melepas paksa infus yang terpasang. Entah mengapa aku merasa lebih baik untuk pergi.

Aku berlari tak peduli jatuh berkali-kali. Tulang sendiku benar-benar sakit. Tidak. Hatiku lebih sakit.

*****

AUTHOR POV

" Aarrgghh .. aaarrghhh .. " Jisoo meraung ditengah derasnya hujan. Ia berlari dari rumah sakit. Memilih pergi, mencoba menolak semua perkataan dokter padanya.

Tak ada yang salah padanya. Ia baik-baik saja.

" Hasil pemeriksaan menunjukan kau menderita Leukimia. Sesuai penuturanmu gejalanya sudah lama terjadi, tapi kau mengabaikannya "

Spring Day ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang