Part 19

4.5K 518 15
                                    

" Eomma .. eomma ? "

Ibu-Nyonya Jeon- tersentak. Ia buru-buru menatap Jennie yang menatapnya heran.

" Wae-yo ? Apa eomma sakit ? "

Jennie menghampiri Ibu. Duduk disampingnya seraya mengulurkan tangannya ke dahi sang bunda.

" Ng, Eomma hanya sedikit pusing "

" Eoh ? Kalau begitu aku akan mempercepat semuanya. Tunggulah sebentar lagi, Eomma .. "

Ibu mengangguk. Jennie kembali berdiri dan mencoba gaun yang lain. Hari ini adalah jadwalnya untuk memilih gaun untuk pernikahannya bersama Kim Taehyung.

Pernikahan mereka memang sudah ditentukan jauh-jauh hari sebelum berita tentang hubungan mereka tersebar.

Jennie terlihat begitu antusias mencoba semua gaun pernikahannya. Wajahnya terlihat segar dengan polesan make up yang tipis. Senyumnya terus mengembang, kentara dengan Nyonya Jeon yang kembali terdiam di sudut ruangan.

Tangannya berkeringat dingin. Ia terus memijat dahinya setelah menerima email dari Dokter Yun, Dokter keluarga Jeon. Sebuah email berisi tentang hasil test DNA Jennie.

" Eomma, apa ini terlihat cocok denganku ? Aku bingung harus pilih yang mana, semuanya bagus "

Nyonya Jeon kembali melirik Jennie. Semakin tertegun ketika melihat gaun yang dipakai olehnya. Gaun pernikahan yang dulu ia dan Seok Jin pilihkan untuk Jisoo saat tahu Taehyung akan melamarnya musim semi tahun ini.

" I..itu bagus, sayang " sahut Nyonya Jeon parau.

Ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Jennie. Matanya terlihat berair, tangannya mengusap lembut kepala Jennie.

" Kau putriku yang sangat cantik. Apapun yang kau pakai akan jadi indah. Kau putriku, Jeon Jennie .. " serunya dengan suara bergetar. Memeluk Jennie erat. Ada tangisan disana.

*****

Kediaman Keluarga Jeon

" Eomma akan segera kembali. Kau makan malam lah bersama Taehyung, undang ia kesini. Bicarakan juga soal makan keluarga sebelum pesta pernikahan nanti " ujar Ibu seraya mengambil tasnya dan segera berlalu pergi tanpa menunggu sahutan Jennie.

" Bi, bibi, bawa kemari kotak P3K. Obati luka disikut Jennie "

Masih terdengar teriakan Ibu pada pelayan yang tak lama langsung datang menghampiri dan mengobati luka Jennie.

Jennie hanya diam, memandang kecewa pada punggung Ibu yang sudah menghilang di balik pintu. Ibu tampak aneh, ia lebih banyak diam, seperti menghindari Jennie. Saat menemaninya untuk fitting gaun pun Ibu tampak murung dan buru-buru mengajaknya pulang dengan alasan ia merasa sedikit tak enak badan. Sekarang begitu sampai di rumah Ibu malah pergi entah kemana.

" Bisakah pelan sedikit ? Sakit tahu, " maki Jennie pada pembantunya.

Pembantunya hanya bisa mengangguk pasrah. Ia sudah beberapa kali dimaki hingga akhirnya Jennie beranjak dari duduknya. Mendorong jengkel pembantunya itu, lalu melemparkan baskom air bekas membersihkan sikut dan hahunya yang terluka karena didorong Jungkook.

" Kau ku pecat. Jika batang hidungmu masih terlihat disini, kupastikan kau tak akan mendapatkan pengampunan dariku ! " Sahut Jennie lagi, lalu beranjak pergi.

" Sialan ! Aku akan membalasmu anak ingusan ! " maki Jennie dalam hati.

Ia tak suka jika tubuhnya ada bekas luka. Apalagi hari pernikahannya semakin dekat. Jennie ingin tampil sempurna tanpa sedikitpun cacat dalam dirinya.

Spring Day ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang