Putar lagunya, agar feel-nya makin dapet.
Sebelum membaca Spring Day wajib siapkan tisu 😂
Selamat membaca 🙏💜Tangan Ibu berhenti sebelum berhasil mengetuk pintu. Ia mematung saat mendengar isakan Jisoo dari dalam kamarnya. Ia bahkan sudah berdiri disana lebih dari setengah jam untuk mendengar tangisan Jisoo yang gak kunjung berhenti. Pun dirinya yang menahan desakan tangis yang sama.
Hati Ibu sama kalutnya dengan Jisoo. Antara membiarkan putrinya itu pergi ke California untuk menikah dengan Seok Jin, atau menahannya disini dan membatalkan rencana pernikahan dengan Keluarga yang sudah menolong mereka dimasa sulit.
Ibu membuang nafasnya kasar. Ia menimbang antara harus masuk, atau membiarkan Jisoo menangis sendiri seperti biasa. Seperti dirinya yang ikut juga menangis diam-diam karena tak bisa menjadi Ibu yang baik bagi putrinya.
PRANKK
Ibu tersentak ketika mendengar suara pecahan kaca dari dalam kamar.
"Jisoo-ya, Andwae !"
SRETTT
"Akh !"
" Kau gila ! " Ibu berteriak, membuang pecahan kaca dari genggaman tangan Jisoo.
" Jangan halangi aku ! " Jisoo kembali meraih pecahan kaca lain. Berusaha melukai pergelangan tangannya lagi, tapi dapat dicegah oleh Ibu.
Ibu merasakan dirinya terhempas kuat dengan ingatan saat malam kematian Tuan Jeon. Dimalam yang sama, Ibu mendatangi Jisoo dan menyuruhnya untuk bunuh diri. Kini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Jisoo mengulangi hal yang sama lagi.
Mengiris tangannya tanpa ketakutan sedikitpun. Sementara Ibu sudah lemas walau melihatnya saja.
" Aku bilang jangan halangi aku ! " Bentak Jisoo keras.
Ibu menjawabnya dengan satu tamparan keras. Membuat Jisoo sempat oleng dan menatapnya tajam.
" Jika ingin mati jangan dengan cara menyedihkan seperti ini ! "
" Kau mengulanginya lagi. " Kata Jisoo pelan, terdengar begitu dingin. Ibu menatapnya sama tajam. Ia tahu telah membuat kesalahan lagi karena memukul Jisoo. Tapi selain itu tindakannya yang lain adalah benar.
" Itu tatapan yang sama saat kau menyiksaku. " katanya lagi membuat Air mata Ibu mengalir begitu saja.
" Apa itu air mata penyesalan mu ? " Jisoo mendekatkan dirinya pada Ibu, "Aku tidak pernah melihatmu menangis seperti itu. Selama ini kau hanya menggemborkan penyesalan sebatas kata saja !"
PLAKK
Satu tamparan kembali Ibu layangkan.
" Jaga ucapan mu, Jisoo ! "
" Bunuh saja aku ! " Jisoo meraih tangan Ibunya. Memberikan pecahan kaca lain dan mengarahkannya tepat pada dadanya.
" Kau bunuh saja aku daripada seperti ini ! " Isaknya pilu. Jisoo terduduk lemas, menangis sejadinya tak mempedulikan pelayan rumah yang berbondong-bondong melihat kondisi kacau Ibu dan anak tersebut.
Jisoo tak tahu apa yang harus ia lakukan selain mengakhirinya dengan cara mati. Mungkin setelah ia tiada, tidak akan ada kebingungan diantara hubungan rumitnya dengan Seok Jin maupun Kim Taehyung. Hanya itu langkah satu-satunya. Dirinyalah yang harus berkorban.
" Aku akan membunuhmu jika terus-menerus seperti ini. Kau seperti orang gila yang bertopeng manusia normal. "
" Ini semua karena dirimu, Bu. Kau salah satu penyebabnya. Bagaimana bisa kau katakan hal keji seperti itu ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day ✔️
FanfictionHighest rank 🎖️1 vjisoo 10 Feb 2020 🎖1 Jinsoo 25 Agustus 2019 🏅 3 Vjisoo 16 April 2019 🏅 22 JinSoo 27 Juli 2019 🏅 58 Kim Seok Jin dari 9,19K story 27 Sept 2019 🏅 2 Vsoo 28 Okt 2019 🏅Taesoo Jika kau mengingatku, tersenyumlah dan lanjutkan j...