Part 29

3.3K 442 41
                                    

Annyeong ❤💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Annyeong ❤💜

Untuk pembaca setia terimakasih untuk setiap dukungan kalian. Untuk pembaca baru selamat datang di tulisan Nanas yang masih jauh dari tulisan dengan EYD yang baik dan benar, serta typo yang bertebaran.

Mengingatkan kembali cerita Spring Day ini mengambil alur maju mundur. Bacalah berurutan sesuai Part. Vote jika kalian suka, dan leave jika tak suka.

Terimakasih
I purple you 💜

🌸🌸🌸

Seperti dedaunan dimusim gugur yang terbang dibawa angin. Terbang dan jatuh dimana saja. Seperti itulah takdir bagi Jisoo. Mempermainkannya dan membuatnya jatuh tanpa tahu akhirnya.

Sementara bagi Kim Taehyung, takdir adalah penebusan dosa. Membawanya hidup penuh dengan penyesalan karena pilihan yang salah, yaitu mencampakkan Jisoo.

Meninggalkannya dalam kesedihan yang mendalam. Menyeretnya kedalam arus yang seharusnya Taehyung bisa jadi perahu untuknya. Membawa Jisoo agar tak tenggelam.

Dalam setiap nafasnya meski kelak Jisoo bisa tersenyum lagi, Taehyung akan merasa semakin bersalah. Seharusnya senyum Jisoo memang tak pernah hilang. Seharusnya tak pernah ada tangis di matanya.

Karenanya dalam situasi apapun Taehyung akan berada disisi Jisoo.  Seperti yang pernah Jisoo lakukan padanya. Menjadi orang pertama yang akan menangkap Jisoo saat terjatuh. Bahkan menjaganya untuk tak merasakan sakit lagi.

Ia harus dan rela menjadi sosok paling dibenci yang meski mengingatnya saja Jisoo akan sangat marah. Menerima setiap celaan, makian dan umpatan.

*****

" Kau harus hidup denganku. Kau mati, Tuhan pun akan mencabut nyawaku. Kita terikat takdir, Sooya. "

" Takdir yang menakutkan. "

Jisoo mengusap wajahnya kasar. Kata-kata Taehyung terus terngiang di telinganya. Ia merasa takut dengan gemuruh di dadanya yang tak kunjung berhenti karena perkataan Taehyung tersebut.

Ia takut, pertahannya runtuh hanya karena aroma tubuh dan tatapan dalamnya itu. Hal kecil yang dibuat Kim Taehyung selalu berefek besar pada Jisoo apapun itu.

Ia teringat dengan Kim Seok Jin. Orang yang tak pernah meninggalkannya sedetikpun. Jisoo merasa bersalah pada Jin atas semua yang ia lakukan akhir-akhir ini. Jujur, benar adanya Jisoo selama ini masih menunggu Kim Taehyung. Menunggunya di taman Rumah Sakit berharap melihatnya meski dari kejauhan.

Agar detak jantung Jisoo kembali berdetak cepat untuk mengingatkannya bahwa ia masih hidup. Jisoo mencari sumber segala perasaan kacau yang membuatnya merasa benar-benar masih bernafas dan butuh oksigen lebih banyak untuk merasakan perasaan tersebut. Jisoo merindukan Kim Taehyung, selalu.

Spring Day ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang