Part 28

3.7K 449 47
                                    

Jangan lupa klik tombol 🌟 dipojok kiri dan tuliskan komentar kalian guys 😉

Vote dan komentar kalian adalah dukungan untuk author nan gaje dan sering PHP jadwal update ini 😂 maafkan mamalia ini 🙏😚

Tanda maafnya aku kasih foto suami kita bersama

Tanda maafnya aku kasih foto suami kita bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gimana ? Dimaafin gak ?

.
.

.
.

.
.


" Ne, aku datang untuk menemuimu. Tapi kau yang malah menemui ku disini. Maafkan aku yang tak pernah datang padamu dengan baik . Maafkan aku, Jisoo-ya "

Jisoo tersenyum getir, mendapati kenyataan selalu dirinya yang pertama datang ataupun peka adalah hal yang menjengkelkan. Taehyung, saat ia melakukan kesalahan besar seperti inipun, tetap Jisoo yang melangkah menuju kearahnya. Arah yang ditunjukkan takdir yang sudah Jisoo benci semenjak kematian Ayahnya.

" Apa kau kembali karena ia mengatakan kau tak bersalah ? Apa karena itu kau kembali mendapatkan kepercayaan diri dan menemui ku lagi ? "

Taehyung mengangguk pelan meski tak benar-benar mengerti dengan perkataan Jisoo tentang dia yang ia maksud.

" Aku bersalah, aku benar-benar menyesal dan ingin memperbaiki semuanya. " Kata Taehyung yang membuat Jisoo berdecak sebal.

" Apapun yang kau katakan aku tidak akan mempercayainya. Permintaan maaf ataupun penyesalan mu itu aku sudah cukup muak mendengarnya dari orang lain "

Hening, tak ada sahutan lagi dari Kim Taehyung yang membatu dengan semua perkataan Jisoo yang tak pernah terbayangkan olehnya akan bicara selantang itu.

Jisoo yang ia kenal lemah lembut kini tampak angkuh dan keras kepala. Bening matanya yang biasa memancarkan cahaya kegembiraan meredup dan gelap. Jisoo yang ia kenal sudah menghilang semenjak semua hal buruk terjadi padanya.

" Bagaimana bisa kalian membuatku seperti ini ? Aku--- " Jisoo mencoba menahan tangisannya, membuat tenggorokannya terasa sakit karena sedu sedan yang mencekik lehernya begitu kuat.

" Aku merasa kau seharusnya benar-benar pergi saja. Agar semua penderitaan yang kurasakan punya jeda walau sebentar untuk tak mengingatnya. "

Taehyung menggeleng kuat, ia tak mau pergi. Tak ingin lagi walau hanya beberapa kilometer saja dari Jisoo. Ia melangkah menghampiri Jisoo bersama air mata yang mulai meleleh.

" Aku tak akan pergi lagi, aku terlalu pengecut dan menyesalinya Jisoo. Aku juga tidak benar-benar pergi, aku-- "

Jisoo menghentakkan tangannya yang digenggam oleh Taehyung. Kini jarak mereka tidak lebih dari satu meter. Saling menatap dengan kehangatan tak asing yang menyeruak diantara mereka.

Spring Day ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang