" Hyung, masih disini ? Aku kira sudah pulang. "
Jungkook berdiri menghampiri Jin yang masih berdiri diambang pintu. Wajahnya yang tenang tersirat kegelisahan disana.
" Masih ada yang harus aku bicarakan dengan Kakakmu. " Jawab Jin.
" Bisa bicara sebentar ? " Jin beralih memandang Jisoo yang sempat enggan menghampirinya.
" Kau pasti lelah. "
Jin angkat bicara setelah mereka terdiam cukup lama dengan pikiran masing-masing.
" Pesta pernikahan akan lebih melelahkan lagi. " sahut Jisoo yang langsung menutup mulutnya karena bicara diluar kendalinya.
Seok Jin yang mendengarnya sempat melirik dan mendengus kecil. Bukan reaksi yang Jisoo kira akan tertawa mengejek kebodohannya.
Seok Jin didepannya sekarang ini adalah seorang pria yang sedang marah, kecewa, dan cemburu. Penyebabnya tidak lain adalah Jisoo. Gadis yang baru ia lamar hari ini.
" Apa kau sudah tidak sabar ? "
Ada nada ejekan dari perkataannya itu. Detik berikutnya Jisoo pastikan Seok Jin akan bicara hal yang lebih pedas lagi. Jisoo tak akan mempermasalahkannya. Toh, ia pantas untuk mendapatkannya.
" Aku kira kau sama sekali tak menantikannya. " Sambungnya sambil membuka jasnya dan melemparkannya ke meja.
" Bagaimanapun pernikahan ini pasti terjadi. Aku menantikannya lebih dari siapapun. "
" Syukurlah kalau begitu. "
Jisoo menghela nafasnya berat. Ia menyesal kenapa tadi bicara sembarangan. Dan kenapa Jin tidak pulang saja ? Hingga ia tak perlu mendengar hal menyakitkan ini darinya.
Seok Jin pasti marah besar. Wajar, dan Jisoo sangat kurang ajar memperlakukannya begitu buruk setelah apa yang ia berikan padanya. Kehidupan, harapan, dan kasih sayang yang belum, atau tidak bisa dibalas oleh Jisoo.
" Kau harus mencintaiku dulu baru kita bisa melakukannya. " Kata Jin lagi sambil membuka kancing lengan kemejanya dan melipat lengannya hingga ke siku.
Lalu ia fokus dengan Jisoo didepannya. Memandanginya tanpa ragu, sementara yang dipandang merasa risih dan ingin melebur saja. Jisoo ingin menghilang dari hadapan Seok Jin saat itu juga. Pandangan hangat Jin dirasakan seperti hukuman untuknya.
Tapi yang bisa Jisoo lakukan hanyalah tertunduk diam. Orang bersalah tak punya hak untuk bicara atau melakukan hal sesukanya." Jisoo-ya, angkat wajahmu. " Tegur Jin.
Meskipun Seok Jin merasa hatinya teramat sakit dan tersinggung saat tidak sengaja mendengar obrolannya dengan Jungkook, Jisoo tak boleh bersikap seperti itu.
Jisoo seharusnya mengakui kesalahannya dan menjelaskan semuanya pada Jin, bukan hanya diam. Itu menyakiti harga dirinya.
Sefatal apapun kesalahan Jisoo, Jin tidak bisa menyalahkan Jisoo sepenuhnya. Semua ada alasannya, itu yang Jin pikirkan. Bukankah Jin terlalu baik ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day ✔️
FanfictionHighest rank 🎖️1 vjisoo 10 Feb 2020 🎖1 Jinsoo 25 Agustus 2019 🏅 3 Vjisoo 16 April 2019 🏅 22 JinSoo 27 Juli 2019 🏅 58 Kim Seok Jin dari 9,19K story 27 Sept 2019 🏅 2 Vsoo 28 Okt 2019 🏅Taesoo Jika kau mengingatku, tersenyumlah dan lanjutkan j...