Part 20

4.5K 560 73
                                    

Taehyung POV

" Jisoo .. Jeon Jisoo. Kau benar-benar menghukum ku, "

Aku mengerang kesakitan saat beberapa orang merebahkan tubuhku ke ranjang yang langsung ditarik ke dalam Ambulans.

Kurasakan seluruh tubuhku keram dan sakit luar biasa. Sesuatu seperti menusuk dadaku. Aku ingin merabanya, tapi tanganku bahkan tak bisa ku gerakan.

Aku membuka mataku perlahan saat sebuah suara familiar terdengar mendekat.

Eomma

" Oppa .. Oppa, kau sadar ?  "

Sial

Aku benar-benar hidup dalam kesialan kini. Kau benar, Jungkook.

*****

" Anda harus melihatnya, " Dokter Yun membuyarkan lamunan Ibu. Ia mengusap wajahnya kasar. Garis frustasi terpampang jelas di wajahnya yang memucat.

Sepulang mengantar Jennie, ia langsung menuju ke Rumah Sakit. Mendapat panggilan darurat, serta ingin mendengar penjelasan Dokter Yun perihal email yang dikirimkan padanya.

Ia membaca kembali berkas yang ada ditangannya. Memandang Dokter Yun kembali, memastikan tak ada yang salah.

" Aku akan menuntut mu, " tegas Ibu dengan wajah yang berubah mengeras

Dokter Yun menghela nafas berat. " Saya siap, Nyonya. Tapi tolong dengarkan dulu penjelasan saya baik-baik "

Flashback !!!

Jisoo menggandeng lengan Ibunya keluar dari ruangan Dokter Yun. Ia masih ceria walaupun dokter sudah menyuntik dan membawa sample darahnya.

" Eomma, untuk apa aku melakukan tes DNA ? "

" Eomma ragu bahwa aku ini anakmu ? "

Nyonya Jeon tertawa. Ia menepuk pelan tangan Jisoo yang menggamit lengannya.

" Aniya. Ini hanya untuk uji prediksi saja. Semacam tes kesehatan. "

" Kesehatan ? "

" Ne, kau tahu kan Kakek mu dan saudara Eomma mengidap beberapa penyakit berat. Mereka mengidap penyakit keturunan "

" Eomma khawatir, itu akan menurun pada anak-anak Eomma "

" Ah, aku hidup dengan sehat karena Eomma mengurusku dengan baik. Aku tak bisa dan tak boleh sakit karena ingin terus bersamamu, " rujuk Jisoo yang membuat Ibu semakin gemas padanya.

" Tentu saja, " sahut Ibu mencubit pipi Jisoo  pelan " Kau harus hidup dengan baik dan sehat. Mari untuk selalu bersama-sama, Sooya .. "

Sooya mengangguk semangat. Mengeratkan gandengannya pada lengan Ibu.

Seorang gadis, dari belakang mereka, diam mendengarkan pembicaraan mereka. Ia menatap penuh iri.

" Apa itu putrinya ? " Serunya, lalu berlalu pergi menuju ruang Lab.

Gadis itu berhenti di depan pintu Lab setelah mengikuti seorang suster yang membawa sample darah dari Ruangan Dokter Yun.

Ia masuk Lab tanpa ragu setelah memastikan kondisi aman untuknya masuk. Ia ingin mencari sample darah miliknya, yang juga diambil oleh Dokter Yun.

" Rupanya disini, " Gadis itu berhenti disebuah meja. Lalu melirik sample darah bertuliskan Jeon Jisoo di sebelahnya.

Gadis itu tersenyum. Mengingat sesuatu setelah melihat nama itu. Sesuatu yang terjadi beberapa jam yang lalu.

Spring Day ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang