13.Dead

1.7K 71 5
                                    

Dendam yang selama ini mereka berdua pendam,mungkin sekarang akan terbalaskan,tanpa di sangka mereka pun sampai di depan rumah keluarga Vernando,Sebuah Smirk Muncul di bibir mereka masing-masing.

***

"Bunuh mereka tanpa meninggalkan jejak apapun" Alvariel memerintah anak buah Kenzie,Ketika 5 Orang Anak buah kenzie ingin pergi,Kenzie malah menahannya "Jangan gegabah El pengamanan di sini sungguh ketat,lebih baik kita sendiri yang akan bertindak".

Timpa Kenzie pandangannya lurus ke depan,memandang rumah keluarga Vernando "Sepertinya kau benar baiklah,kita akan menghabisinya dengan tangan kita sendiri" smirk Alvariel muncul.

"Dan kalian hapus semua jejak yang ada di sini,matikan CCTV nya dan hapus juga datanya,matikan listriknya ketika aku sudah berada di dalam rumah mengerti!!!?"
Kenzie memerintah Anak buah nya "Mengerti!?" Jawab mereka serentak.

Sepasang kk adik itu pun masuk ke dalam rumahnya,mereka menggunakan sarung tangan dan juga masker agar jejak mereka tidak ketahuan,Alvariel dan Kenzie memeriksa semua ruangan,tidak ada siapa siapa,kecuali satu ruangan yang belum mereka periksa yaitu, kamar yang berada di lantai 2.mereka pun segera menaiki tangapga dan dengan perlahan mereka membuka pintunya tanpa suara.Alvariel sudah menodongkan Pistol nya dari kejauhan,Namun tangannya di pegang oleh Kenzie dan di turunkan ke bawah.

"Setelah membuat kita menderita sejak lama,apa menurutmu mereka harus mati dengan mudah?tidak kah kita bermain main dulu dengannya,aku ingin mendengar suara rintihan mereka,aku ingin melihat air mata mereka,aku juga ingin melihat mereka kesakitan sama seperti apa yang mereka lakukan kepada orang tua kita!?"

Air mata kenzie lolos begitu saja,sebab mengingat orang tuanya yang terbunuh di depan matanya sendiri,Kenzie menghapus air matanyandengan kasar ,dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan dua buah pisau kecil.

"Pegang ini" Kenzie memberikan salah satu pisau itu kepada Alvariel,dengan siap Alvariel pun mengambilnya,dan menaruh pistol yang tadi ia pegang ke dalam saku celananya.

Alvariel dan Kenzie mulai mendekati dua wanita yang sedang tertidur,mereka tau itu adalah anak dan istri Vernando.Vernando memiliki 5 orang anak namun di sini hanya ada satu saja,tapi tidak masalah mereka tetap akan membunuhnya.
Pertama-tama Alvariel mengambil mulai menggaretnya ke kaki Jesica dengan sangat lembut,Jesica adalah anak terakhir dari keluarga Vernando.

"Shhhhh" jesica mulai meringis,darah segar mengalir dari kakinya "Al lebih baik kau membawanya ke kamar satu lagi" perintah Kenzie dan Alvariel pun mulai menggendongnya,darah menetes di lantai,ketika Alvariel menggendong Jesica.

Alvariel mendorong salah satu pintu kamar dengan kakinya,dia pun merebahkan perempuan itu di kasur dan sedikit mengangkat bajunya ke atas "harus ku tulis apa di perut mu ini hmmm?".

Sebuah ide muncul di kepalanya dia pun menggaret garet perut itu dengan garetan tipis,sampai terbentuklah tulisan 'Dead',jesica mulai merasakan perih dan jesica pun membuka matanya,dia sangat terkejut ketika semua ruangan gelap.

Dia pun duduk namun nihil perutnya benar benar sakit,bahkan jesica pun tidak menyadari bahwa Alvariel ada di sampingnya,karna ruangan ini benar benar gelap,ketika melukis nama Dead di perut jesica,Alvariel menyalakan senter Handphone Nya.

"Ko aku di sini,loh mamah kemana" ketika jesica inginturun Alvariel menyingkir ke samping,dan pas jesica berusaha berjalan dia terjatuh karna dia merasakan kakinya perih "awww shhh Sakithh Ini kenapa sih?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Karna tidak ingin menunggu lama lagi Alvariel pun berdiri dan menarik kaki jesica sampai,jesica terseret "help me help me aaaaaaa" Alvariel menggeret jesica sambil memutarkan tubunnya,sampai kepala jesicca terbentur dengan tembok.

"Hiksss siapa kau?" Tanya jesicca sambil menangis dan tiduran di lantai, "aku tidak tega menyiksa mu lagi jadi cukup sampai di sini saja" Alvariel beridiri dan merogong saku celanannya,lalu mengambil pistol tersebut.

"DORRR"

"DORRR"

Dua peluru tepat mengenai dada jesica dan Alvariel pun keluar ruangan itu dan memastikan ia tidak meninggalkan jejak sedikit pun,setelah di periksa semuanya aman dia segera menghampiri kk nya.

Bahkan tanpa dia duga kk nya lebih dulu selesai menghabisi ibu jesica,Kenzie berdiri di depan kamar,sambil melipat kedua tangannya "sudah selesai?" Tanya kenzie kepada Alvariel,Alvariel hanya mengangguk.

Kenzie pun berlalu meninggalkan Alvariel dan masuk ke mobil,Alvariel segera menyusul kk nya, waktu menunjukan pukul 02.00 di dalam mobil tidak ada percakapan sama sekali.

"Untuk sementara waktu tinggalah beberapa lama di sini,bantu aku mengurusi kantor" Kata kenzie dengan wajah datar dan dinginnya "Cihh,tidak bisa aku besok akan kembali ke Los Angelas,California"

Kenzie pun diam dan tidak membalas perkataan adiknya itu,mobil mereka sampai di depan hotel,dengan segera Alvariel masuk dan menaiki lift menuju lantai 5,ketika sudah sampai di lantai 5 dia segera mencari kamarnya.

Alvariel membuka pintu kamar lalu menguncinya dengan Password lalu dia memejamkan matanya dan tertidur pulas di kasur,hari ini dia sangat lelah.

***

Matahari bersinar sangat terang sampai menembus jendela kamar milik Clarissa,gadis itu membuka matanya dan langsung ke kamar mandi untu membersihkan badannya.

Ketika sudah sampai di kamar mandi dia teringat bahwa dia tidak membawa baju dia hanya membawa Make Up saja,bahkan Make up yang dia bawa hanya bedak dan lipstik saja.

Dia memutuskan sebelum mandi dia akan membeli pakaian dahulu,dia pun hanya mencuci muka dan menggosok giginya saja,lalu memakai bedak sangat tipis dan Lipstik tipis.

"Begini aja gw udah cantik ya kan" Clarissa memuji dirinya sendiri,dia pun keluar dari kamarnya dan segera menguncinya,dia pegi ke mall untuk membeli baju,baginya mau dia mandi atau pun tidak itu sama saja.

Wajahnya tidak akan berubah,dia akan tetap cantik seperti biasanya,ketika sedang memilih milih baju Clarissa bertabrakan dengan seorang pria yang tinggi dan juga dingin.

"M-maaf" Clarissa sangat gugup ketika berhadapan dengan pria itu,namun pria itu hanya membalas dengan dehemannya saja,Clarissa pun langsung mengambil baju dan membayarnya dia segera pulang ke hotel dan mandi.

Dia tidak sadar kalau tadi dia memasuki sebuah toko pakaian milik keluarga Meshach dan orang yang tadi menabraknya Adalah Kenzie Alexander Meshach kaka dari Alvariel Marcello Meshach.

Tidak butuh waktu lama untuk Clarissa mandi dan ber Make up karna Clarissa hanya menggunakan lipstik saja dan dia menggunakan jaket,maskerdan pakaian selutut agar Alvariel tidak mengenalinya, dia segera turun untuk mencari Alvariel.

Namun ketika sedang berada di dalam lift,lift nya berhenti di lantai 5 dan masuklah seorang pria yang tak asing baginya,seketika jantungnya tidak terkontrol dengan benar 'Alvariel,Semoga dia gak tau gw siapa' batinnya.

Tbc

Vote ya gaes
Maapin kalo ad typo:v
Ini Aku Up 1 Hari 3× Karna lg mood:)

CLARIEL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang