Dia pun merebahkan dirinya di kasur dan membenarkan infusan nya dia tidur menghadap ke Clarissa "Good night honey,having nice dream i love you so bad" Alvariel pun memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi.
***
Matahari menembus jendela kamar dan memperlihatkan cahayanya yang terang,Clarissa terbangun dan mengumpulkan nyawanya,setelah nyawanya kembali pulih dia mengedarkan pandangannya.
Dan melihat Alvariel yang masih tertidur,ketika dia hendak berdiri tiba tiba saja sebuah selimut jatuh di depan kakinya.dia pun mengambil selimut itu,dia baru sadar kalau Alvariel tidak memakai selimut.
"Siapa yang memakaikan aku selimut ini? apa mungkin" matanya menatap Alvariel,Clarissa pun menunduk dan mengambil selimutnya,lalu mendekat ke arah Ranjang Alvariel dan memakaikan selimut ke seluruh tubuh nya.
Dia pun mengambil ponseknya,dan menyalakannya.semenjak kejadia kemarin yang menimpanya bersama Alvariel,Clarissa mematikan ponselnya sekarang dia baru menyalakan ponselnya dan terlihat banyak sekali notifikasi telfon yang tidak terjawab dan pesan.
Ketika sedang asik memainkan ponselnya,Sebuah bantal melayang ke arah wajahnya dan tepat mengenai wajah Clarissa.Clarissa pun berdiri dari duduknya dan menatap kesal ke arah Alvariel.
"Apa apaan sih lu!?" Clarissa menatap Alvariel dengan kesal "gak sekolah lu?bolos?mau jadi apa lu?" Tanya Alvariel dan membuat Clarissa geram "ehhh sebelum lu ngomong lebih baik lu ngaca dulu ya tuan Meshach!!!" Balasnya sinis.
Ketika Clarissa menyebutkan nama 'Meshach' hatinya terasa perih,dadanya sesak,dia pun terpaku dan mengingat masa lalu keji itu,dendam yang dulu dia lupakan kini ia ingat lagi.
Dia sudah bersumpah pada dirinya sendiri untuk membalas dendam orang tuanya 'nyawa harus di bayar dengan nyawa' batin Alvariel,Clarissa sedikit bingung dengan Alvariel yang tiba-tiba diam tanpa suara.
Clarissa menghampiri Alvariel dan menepuk pundaknya,Alvariel pun langsung tersadar dari lamunannya "lu kenapa?" Tanya Clarissa pada Alvariel tapi Alvarieo hanya membalas nya dengan senyuman.
Senyum Yang Kali ini dia tunjukan ke Clarissa adalah fake smile bagaimana bisa dia tersenyum setelah mengingat masa lalu itu,dia hanya tidak ingin terlihat lemah di hadapan Clarissa.
***
"Aland pelan pelan ihhh gw takut" denaya memukul bahu aland karna aland membawa motornya ngebut "lu tuh berisik banget ya jadi cewe tuh liat maisha aja gak protes apapun ke aditya" bales aland ketus.
Maisha tidak protes sama sekali ke Aditya,karna maisha juga sering 'ngebut ngebutan' makanya,menurutnya ini adalah hal biasa,beda lagi dengan Denaya,dia selalu membawa motor ataupun mobilnya dengan pelan.
4 sekawan itu pergi ke rumah sakit dan membawakan baju Clarissa dan Alvariel,tadi pagi pagi denaya dan Maisha sudah menemui ibu Clarissa,dan meminta baju Clarissa untuk di bawa ke Rumah sakit.
Dan Aditya dengan Aland pun sama dia meminta baju Alvariel ke kk nya,karna orang tua Alvariel sedang ada bisnis di new york,kenzie Alexander Meshach adalah seorang triliuner dia di kenal sebagai pria,yang arogan dan juga tegas.
Ketika Aland dan Aditya ingin mengambil baju Alvariel,sebenarnyan Ken ingin pergi ke italia untuk mengurusi perusahaan bisnis nya yaitu Car'Meshach ,perusahaan itu adalah sebuah perusahaan yang bisa di bilang sangat terkenal dan berkembang pesat di negara italia,perusahaan ini adalah perusahaan yang mengelola mobil atau bisa di bilang membuat mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIEL ✔
Fiksi RemajaSeorang Gadis Yang Perlahan Mengubah Hidup Ku,Yang Mengisi Kekosongan Hati Ku,Yang Mengobatiku Akan Masa Lalu Yang Selalu Menyakiti Ku, Clarissa Davira Elvina Awal Pertemuan Kita Memang Tidak Sengaja,Dari Situ Aku Sudah Bisa Melihat Ke Lain Nan Nya...