Seorang Gadis Yang Perlahan Mengubah Hidup Ku,Yang Mengisi Kekosongan Hati Ku,Yang Mengobatiku Akan Masa Lalu Yang Selalu Menyakiti Ku, Clarissa Davira Elvina Awal Pertemuan Kita Memang Tidak Sengaja,Dari Situ Aku Sudah Bisa Melihat Ke Lain Nan Nya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pergi Lah Sejauh Apapun Yang Kau Mau,Namun Kau Harus Terus Menggandeng Ku Agar Aku Ikut Kemana Pun Dan Sejauh Apapun Kau Pergi -
Clarissa Davira Elvina
***
Hari berlalu begitu cepat,kini saat nya untuk anak anak SMA kelas tiga garuda nusantara,berpisah dari sekolah mereka, benar sekali Hari ini Alvariel dan teman temannya lulus, jujur saja ada rasa senang namun juga ada rasa sedih di dalam hatinya.
"kamu ga mau nulis nama kamu di baju aku? "ucap Alvariel
"mau kok, aku nulis dimana? " jawab Clarissa
"Di sini" Alvariel menunjuk dadanya
Clarissa terkekeh pelan,dan perlahan menuliskan namanya di kaos dada Alvariel.
"Woyy" Aland memukul pundak Alvariel
"Ajg kaget"
"Hehh Ngomongnya"Ceramah Clarissa
"lagian dia duluan yang ngagetin" Alvariel membela diri
"WOYYY KAALIAANNN!!" Teriak Aditya sambil berlari disetai naya dan maisha di belakangnya.
Ketika datang Aditya langsung menyemprotkan warna di baju Alvariel.
"Yuhuuuuu Akhirnya Lulus juga,seneng banget dah gw" Ucap Aditya bersorak gembira
"Seseneng itu ya? Ucap Maisha dengan nada yang sedikit sedih
"Hey coba deh kalian bertiga bayangkan masa masa SMA ga akan pernah terulang lg untuk yang kedua kalinya, suatu hari nanti gw yakin kalian akan kangen sama masa masa SMA, bolos bareng, ketawa bareng,Bercanda bareng,berantem bareng, suka dan duka kita hadapin bareng,dan mungkin setelah kalian lulus ini, kalian akan lupa dengan kami semua, kalian akan fokus dengan katir kalian sendiri kalian hanya berfikir bagaimana caranya menggapai cita cita kalian saja,namun ketika kalian punya anak nanti dan anak kalian SMA, di situ lah mungkin kalian akan mengingat masa sekolah kalian"ucap Naya sembari meneteskan air mata dan menuliskan namanya di Baju Aland
Dengan tidak tega pun Aland menarik badannya ke dalam pelukannya.
