24.Who Is He?

1.5K 54 2
                                    

Dia akan mencari tau siapa yang mencoba melukai kekasih kesayangannya ini,dia akan bertanya kepada Clarissa di saat Clarissa sudah sedikit tenang,Akhirnya Alvariel duduk di tempatnya semula,Alvariel dan Clarissa tidak tau bahwa mereka sedang di liatin oleh semua murid di sekolah melalui jendela UKS,banyak yang mengintip kemesraan mereka berdua dari jendela.

***

Beberapa menit kemudian pun Clarissa sudah mulai tenang,dia sudah bisa mengatur nafasnya,dan para siswa dan siswi yang tadinya berada di luar mengintip mereka pun sudah membubarkan dirinya.

Alvariel memegang tangan Clarissa lalu menatap mata Clarissa yang sembab dan wajahnya yang sangat merah,Alvariel menarik nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Aku boleh nanya?" Tanya Alvariel

"Iya" Clarissa menunduk dan memandangi ke bawah,Dengan segera Alvariel mengangkat dagu nya dan alhasil tatapan mereka pun bertemu.

"Berapa kali aku bilang,jangan pernah menunduk!"

Alvariel sedikit membentak,wajah sembab Clarissa pun menatap mata biru kecoklatan milik Alvariel.

"A-pa yang hikss ingin kau tanyakan hikss" jawab Clarissa,sambil 'sesegukan' karna sedang menangis.

"Apa kau tau siapa yang menyalakai mu tadi?" Tanya Alvariel selembut mungkin,dia tidak mau salah bicara di depan Clarissa.

Clarissa menggeleng tanda dia tak mengetahuinya.

"Mau pulang?" Tanya Alvariel,dan di bales anggukan oleh Clarissa.

"Aku izinin dulu ya" Alvariel keluar dari UKS dan berjalan menuju kelas Clarissa yang berada di lantai bawah.

Clarissa dengan segera menghapus air matanya dan,dan turun dari kasur UKS,Clarissa keluar dari UKS dan berfikir untuk menyusul Alvariel.

Clarissa berjalan secara perlahan dia masih sedikit Shock  dengan kejadian tadi,ketika ingin menuruni tangga Clarissa memgang pegangan tangga dengan sangat erat.

Namun tiba tiba saja ketika di pertengahan ia menuruni tangga Alvariel pun datang.

"Siapa yang nyuruh kamu turun" Alvariel melipat kedua tangannya di dada dan menatap Clarissa di tiga tangga lebih atas dari pada dirinya.

Clarissa hanya menggeleng,Alvariel pun menarik nafas panjang,dan menghembuskannya.

Alvariel menaiki 3 tangga lagi dan mensejajarkan tubuhnya dengan Clarissa,Alvariel memegang kedua pundak Clarissa,sedangkan Clarissa hanya menatap wajah Alvariel,dan tanpa aba-aba,Alvariel segera memeluk tubuh Clarissa.

Dan Alvariel pun melepas pelukannya,lalu menangkup pipi Clarissa.

"Kita pulang ya?" tanya Alvariel dan hanya di jawab dengan anggukan lagi oleh Clarissa.

Alvariel dan Clarissa pun pulang dengan motor yang Alvariel kendarai,Clarissa menggenggam baju Alvariel dengan sangat erat.

***

"Ehhh nanti pulang sekolah kita ke rumah Clarissa yu nay" ajak maisha sambil menghadap Ke belakang,karna bangku denaya berada di belakang Maisha.

CLARIEL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang