10

4.8K 188 2
                                    

Happy reading..
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku tidak akan melakukannya. Karena mulai dari sekarang, kamu adalah milikku. Aku tidak akan membiarkan milikku terluka apalagi mati, Wendy. Jadi, persiapkan dirimu untuk hidup yang baru." Yoongi menjawab tenang diiringi seringai jahat di bibirnya, membuat Wendy menatap ke arahnya dengan sorot mata bertanya, meski rasa ketakutan begitu hebat menyerang perasaanya.

"A ... apa maksudmu?"

Setidaknya hanya kalimat itu yang mampu Wendy tanyakan, meski rasanya ketakutannya begitu hebat menyerang perasaanya, yang masih bimbang akan ucapan Yoongi tadi. Namun, seringai dari bibir laki-laki itu seolah sudah menggambarkan, bagaimana kehidupannya nanti. Wendy seolah bisa menebak, bila hidupnya akan kian tersiksa dari kehidupannya yang sekarang ini, karena ia sudah berurusan dengan seorang Yoongi, bosnya yang psikopat dan hipper sex.

"Kamu pasti tahu maksudku" bisik Yoongi tepat di depan telinga Wendy, membuat wanita itu meringkuk ketakutan sembari menatap ke arah Yoongi yang tersenyum penuh arti ke arahnya.

"Aku mohon, jangan sentuh aku lagi," mohon Wendy terdengar ketakutan, karena rasanya ia sendiri sudah cukup trauma diperkosa oleh lelaki keji yang berdiri di depannya saat ini.

"Baiklah. Kalau begitu, menurut lah apa kataku, Wendy ! Biarkan aku menebus semua kesalahanku dengan cara-caraku." Yoongi menjawab tenang, meski di dalam hati ia ingin sekali menolak permintaan wanita itu. Tentu saja, karena alasannya akan sangat susah untuk Yoongi menahan gejolak hasratnya, acap kali matanya menatap tubuh Wendy yang kian menggiurkan.

Sedangkan Wendy hanya mampu mengangguk kaku, tanpa mau menghapus tatapan waspadanya akan sosok Yoongi di depannya. Membuat laki-laki itu tersenyum puas melihat Wendy yang selalu menolak perlakuannya itu mau menuruti permintaannya kali ini, meski itu terjadi karena Wendy hanya sedang takut dengannya, tapi setidaknya Yoongi merasa hal ini lebih baik.

"Bagus." Yoongi menjawab angkuh, sembari kembali duduk di kursinya. Sedangkan Wendy lagi-lagi hanya mampu meringkuk penuh kewaspadaan, yang justru ditatap jengah oleh Yoongi yang sedari tadi memperhatikannya.

"Kamu lagi apa?" Akhirnya Yoongi bertanya, merasa gemas juga dengan sikap Wendy yang menurutnya sangat berlebihan.

"Tentu saja aku sedang merasa waspada saat ini, kalau-kalau kamu bertingkah laku mencurigakan. Setidaknya aku akan berteriak minta tolong lebih dulu, sebelum tanganmu menyentuhku." Rasanya Yoongi benar-benar merasa tidak dapat percaya dengan kepribadian Wendy merasa baru pertama kalinya Yoongi menemukan wanita semacam itu. Bagaimana tidak, bila Wendy begitu waspada seolah Yoongi adalah malaikat yang akan merenggut nyawanya kapan saja.

"Oh ayo lah, Wendy. Rumah sakit ini bahkan milik Paman-Pamanku, mana mungkin aku akan melakukannya di sini. Mungkin kalau di rumahku, situasinya pasti akan lebih berbeda." Yoongi menjawab santai seolah ingin menggoda Wendy kali ini, dan itu berhasil karena wanita itu sampai melototkan matanya saking syoknya ia akan ucapan Yoongi.

"Apa katamu?" Wendy menyahut tidak terima, membuat Yoongi memutar bola matanya serasa malas mendengar kalimat syok dari bibir wanita itu lagi.

"Kenapa sih, kamu selalu bersikap berlebihan bila bersama denganku? Apa aku ini semenjijikan itu, sampai kamu begitu ingin menjauhiku?" Yoongi bertanya dengan nada tak habis pikir, merasa muak juga bila kehadirannya terus ditolak oleh wanita yang ingin dimilikinya itu.

"Kamu pikir, aku harus bersikap bagaimana? Dari pertama kita berjumpa saja, kamu begitu tidak sopannya menjamahku. Kamu selalu menggodaku seolah aku ini mainan lucu, yang harus kamu dapatkan untuk dirusak." Wendy kembali meneteskan air matanya, merasa sesak itu kembali menghampirinya, kala ingatannya kembali terputar akan pernikahannya yang sudah ia batalkan bersama laki-laki yang sangat dicintainya sejak lama.

Really Bad Boy [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang