.
.
.
.
.
.
.Happy reading. 😘😘😘
Yoongi hanya mampu tertunduk diiringi ringisan tak percaya, kala kedua pamannya bisa tahu kelakuan buruknya pada Wendy. Padahal, ia merasa tidak pernah memberitahukan ke siapapun, bahkan keluarganya sekalipun. Tapi kenapa, kedua pamannya saat ini justru menanyakan kelakuan buruknya yang tidak disengaja itu.
"Om ... tahu dari siapa?" Yoongi bertanya dengan nada lirih tanpa mau menatap ke arah Junki, yang sedari tadi menatap tajam ke arah keponakannya itu. Namun, sebelum Junki ingin menjawab pertanyaan pada Yoongi, suara Seunggi menggema ingin menghentikan ucapan Junki kali ini.
"Biar aku saja yang menjelaskannya, Jun." Seunggi menyahut tenang, membuat Junki berdecap malas mendengarnya meski pada akhirnya pria itu mengangguk setuju dengan tawaran saudaranya itu.
"Yoongi," panggil Seunggi ke arah Yoongi, yang kali ini mau Yoongi tatap wajah pamannya itu untuk mendengar penjelasannya.
"Tadi pagi, ada Suster yang mengatakan pada kami, bila kamu berlari ke arah ruang UGD sembari menggendong seorang wanita, yang diduga kuat sudah melakukan tindakan bunuh diri, dilihat dari tangan kirinya yang tersayat. Namun, karena kami masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, maka kami memutuskan untuk menemuimu setelah pekerjaan kami selesai. Tepatnya setelah makan siang, kami memutuskan untuk menemuimu di ruangan wanita itu dirawat. Awalnya, kami ingin mengetuk pintu, tapi kami justru mendengar ...." Seunggi menghembuskan napasnya, lalu menatap ke arah Junki seolah ingin bertanya. Sedangkan Yoongi justru kembali tertunduk, merasa ketar-ketir seolah sudah bisa menduga maksud dari ucapan pamannya, Seunggi, kali ini.
"Kami mendengar percakapan kamu dengan Wendy tadi, Yoon. Tentang kamu yang sudah merenggut kesucian wanita itu dengan paksa." Seunggi kembali melanjutkan ucapannya sembari mengingat-ingat percakapan mereka kala itu.
"KAMU YANG SUDAH MENGHANCURKAN HIDUPKU. KAMU JUGA YANG SUDAH MENGHANCURKAN KEBAHAGIAANKU."
"DASAR PSIKOPAT GILA. AKU SANGAT MEMBENCIMU."
"Wendy, tenanglah!"
"Tenang katamu?"
"Bagaimana caraku untuk tenang? Sedangkan kamu sudah menodai kesucianku?"
"Bagaimana caraku untuk tetap tenang? Sedangkan aku harus membatalkan pernikahanku itu semua karenamu, padahal itu KEBAHAGIAAN SEKALIGUS IMPIANKU SEJAK DULU. BAGAIMANA CARANYA, HA?!"
"Kenapa ... kenapa kamu membawaku ke sini dan menyelamatkan aku? Seharusnya kamu membiarkan saja aku mati dalam kehinaan."
"Karena aku hanya tidak mau merasa bersalah bila kamu mati."
"Lalu, apa kamu tidak merasa bersalah setelah kamu memperkosaku, ha?"
Setidaknya seperti itu, yang Seunggi ingat. Bagaimana wanita yang bernama Wendy itu menangis dan memberontak ke arah Yoongi, mempertanyakan tindakan keponakannya yang bisa dibilang gila, bila mengingat keluarga mereka yang terkenal paling anti melanggar hukum, apa lagi ini sampai merenggut mahkota dari seorang wanita.
Mungkin, Seunggi dan Junki masih bisa mengerti kepribadian Yoongi yang sering sekali bergonta ganti pasangan dengan para karyawan yang bekerja di perusahaannya, setidaknya mereka mau melakukannya karena tidak ada keterpaksaan. Lalu bagaimana dengan wanita yang bernama Wendy ini, wanita itu diperkosa, direnggut paksa kehormatannya yang sayangnya orang yang melakukannya adalah Yoongi, keponakan mereka sendiri. Tentu saja, Seunggi dan Junki tidak menyukai hal-hal semacam ini.
"Mengakulah, Anak sialan." Kini Junki menyahut marah, sembari menarik kerah kemeja milik Yoongi, yang empunya justru terdiam diperlakukan seperti itu oleh pamannya. Sedangkan Seunggi yang sempat kaget dengan tindakan Junki saat ini, langsung menarik tubuh saudaranya itu untuk tidak semakin bertindak lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21++) "Dia mengambil keperawananku dengan paksa. Kini aku mengandung anaknya" - Wendy Bagaimana kehidupannya setelah itu? Akan kah Wendy bisa bahagia.