32

3.3K 148 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading 😘😘😘

Setelah hampir dua jam lebih, pada akhirnya Wendy membuka matanya secara perlahan, lalu membangunkan setengah dari tubuhnya diiringi rasa sakit yang begitu hebat menghunjam kepala. Sampai saat matanya menyadari kehadiran Yoongi yang tengah duduk di sofa, sembari mengetik sesuatu di laptopnya. Ekspresinya begitu serius, seperti saat lelaki itu sedang bekerja di kantor.

"Wendy" panggil Yoongi kala menyadari istrinya yang sudah terbangun dari pingsannya, membuat laki-laki itu buru-buru menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Kamu baik-baik saja kan?" tanya Yoongi sembari tersenyum tipis ke arah Wendy, yang justru melengos tanpa mau menatap ke arahnya.

"Hei, kamu kenapa?" Yoongi mencoba untuk menyentuh tangan Wendy, namun ditepis oleh empunya, membuat Yoongi kebingungan dibuatnya.

"Wen, Ada apa?" Tak ingin menyerah, Yoongi kembali bertanya begitu lemah, membuat Wendy terdiam di balik tatapan alihnya.

"Aku ingin kita bercerai." Wendy menjawab tenang, membuat Yoongi seketika syok
mendengarnya.

"Maksud kamu apa?" Yoongi bertanya dengan nada meninggi sembari mendirikan tubuhnya, seolah ingin menuntut jawaban dari wanita itu.

"Aku hanya tidak ingin melihatmu seumur hidupku." Wendy menatap dingin ke arah Yoongi, membuat lelaki itu berpikir bila semua itu pasti ada hubungannya dengan Jennie.

"Apa semua ini karena Jennie? Dia mengatakan apa ke padamu?" Yoongi bertanya sembari menggoyah kasar kedua pundak Wendy.

"Jawab, Wendy!" pinta Yoongi tak sabar, kala ia justru dibuat menunggu oleh Wendy yang masih mempertahankan kediamannya.

"Kamu tanyakan saja pada dirimu sendiri! Bukankah, kamu yang paling tahu tentang hal ini?" Wendy menjawab sinis, lalu turun dari ranjangnya dengan secara perlahan.

"Apa maksudmu, Wendy?" tanya Yoongi sembari mencekal lengan istrinya itu untuk menghentikan langkahnya.

"Jangan sentuh aku!" Wendy berujar dingin sembari menatap cekalan tangan Yoongi yang berada di lengannya, membuat Yoongi terdiam bingung mendengarnya, meski itu tak lama karena Wendy segera menarik paksa lengannya lalu berjalan ke arah lemari kembali.

"Mungkin aku tidak tahu, Jennie mengucapkan apa padamu, hingga membuatmu seperti ini. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, bila saat ini kamu sedang hamil, Wendy" ujar Yoongi yang seketika membuat Wendy terdiam, lalu menghentikan langkahnya.

"Apa? Aku hamil?" tanya Wendy tak habis pikir, yang hanya diangguki mantap oleh Yoongi yang menatapnya sedari tadi.

"Tidak mungkin" elak Wendy tidak terima, sembari menggeleng lemah.

"Kenapa tidak mungkin? Kita sering melakukannya kan? Lalu kenapa harus mengingkarinya?"tanya Yoongi tak habis pikir.

"TENTU SAJA KARENA AKU MEMBENCINYA" Wendy berteriak marah, merasa kesal padahal ia sudah berniat ingin menjauhi lelaki itu, tapi kabar yang baru diterimanya itu benar-benar membuatnya kecewa.

"Kamu tidak suka mendengar kabar bila kamu hamil, begitu? Tapi kenapa?"

"Kenapa, katamu?" Wendy bertanya tak percaya, membuat hatinya serasa geram mendengar pertanyaan enteng yang keluar dari bibir suami bajingannya itu.

"Pertama, kamu mengambil keperawananku dengan paksa. Kamu juga membawaku ke rumahmu dan menjadikan aku budak nafsumu. Tapi sekarang, aku justru harus mengandung anak dari orang bajingan sepertimu? MENJIJIKAN?!" teriak Wendy marah diiringi air mata yang begitu deras membasahi pipi putih mulusnya.

Really Bad Boy [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang