.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading 😘😘😘
Warning !!
18+(Perasaan emang setiap part ada ++ nya ya.. hehe)
Yoongi terdiam cukup lama, memikirkan keputusannya yang baru saja ia ambil. Mencoba untuk memantapkan hati, dengan apa yang harus dipilihnya. Ini semua hanya karena Wendy dan keutuhan rumah tangganya bersama wanita itu. Meski rasanya Yoongi tidak ingin melakukannya, karena ia sudah berjanji pada Wendy untuk bercinta hanya dengannya saja. Namun, bila mengingat kelakuan Jennie selama seminggu ini, rasanya Yoongi pun tidak bisa tenang. Karena mantan kekasihnya itu benar-benar sangat menggangu, terlebih di waktu-waktu tertentu, membuat Yoongi cukup kesal dan marah dengan terornya.
Sebenarnya bukan teror yang berarti untuk ukuran Yoongi, karena Jennie hanya meneror sebatas menelepon setiap saat atau bahkan setiap waktu bila perlu. Namun semakin lama, Yoongi cukup merasa risih juga bila terus mendapatkan hal-hal seperti itu, mengingat pekerjaannya yang sudah cukup memusingkan, karena posisinya seorang CEO. Tapi saat ini, Yoongi akan mengakhiri semuanya, setiap permainan yang Jennie lakukan, karena Yoongi sudah cukup muak menerimanya.
"Tapi kamu harus berjanji, Jen. Bila kamu akan melakukan apa yang kamu katakan, karena kamu sudah berjanji hal itu padaku." Yoongi berujar mewanti-wanti, yang hanya diangguki pelan oleh Jennie yang terus saja menatapnya dengan sorot mata nakalnya.
"Tentu saja, Sayang." Jennie mendirikan tubuhnya di hadapan Yoongi yang terdiam, lalu memainkan dasi lelaki itu dengan begitu nakal seolah ingin menggodanya.
"Tapi, aku tidak akan menolak, bila kamu yang justru ingin kembali bersamaku, meskipun kamu hanya ingin meminta tubuhku." Jennie kembali melanjutkan kalimatnya, sembari mengalungkan kedua lengannya pada leher Yoongi saat ini.
"Karena sekarang, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membuatmu terkesan dengan permainanku." Jennie memajukan wajahnya ke arah Yoongi, lalu melumat pelan bibir empunya itu dengan sesekali hisapan. Sedangkan Yoongi hanya bisa terdiam, meski kedua tangannya digiring untuk membelai setiap lekuk tubuh Jennie yang mulus.
Jennie terus saja melumat setiap bagian yang berada di tubuh Yoongi, sembari membuka satu per satu kancing yang menutupi tubuh lelaki itu. Sampai saat tubuh Yoongi benar-benar bertelanjang dada, Jennie menurunkan tubuhnya untuk membuka kancing celana lelaki itu, lalu menurunkan kain penghalangnya sampai benar-benar terlepas dari kaki jenjangnya.
Dengan begitu nakal, Jennie menyentuh kejantanan Yoongi lalu melumat, menjilat, dan mempermainkannya sesuka hatinya. Membuat Yoongi tidak bisa mengelak untuk tidak menikmatinya, karena pada kenyataannya ia begitu tergiur dengan permainan Jennie saat ini. Mata tajamnya sampai terpejam, menikmati setiap lumatan bibir Jennie yang memabukkan. Membuat Yoongi serasa ingin mengumpati wanita itu saking nikmatnya rasa yang ia berikan, yang nyatanya mampu membuatnya begitu terbuai dalam permainannya.
"Milikmu terlihat menakjubkan, bagaimana dengan rasanya?" ujar Jennie sensual, di sela-sela bibirnya yang tengah melumat benda keras milik Yoongi
"Jangan terlalu banyak berbicara. Cepat, kita selesaikan ini, dengan begitu aku bisa menjauhimu." Yoongi menjawab dingin, sembari menahan rasa nikmat yang Jennie berikan.
"Apa aku kurang pintar melayanimu, sampai kamu masih mempertahankan keinginanmu itu, Sayang?" Jennie mendirikan tubuhnya, sembari membelai setiap lekuk tubuh Yoongi yang bertelanjang bulat di depannya sekarang.
"Bagiku itu semua tidak penting." Yoongi menjawab dengan nada yang sama, tanpa mau menatap ke arah Jennie yang tersenyum menggodanya.
"Baiklah." Jennie menggiring tubuh Yoongi untuk berada di samping ranjang, lalu mendorong lelaki itu sampai jatuh terbaring di atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21++) "Dia mengambil keperawananku dengan paksa. Kini aku mengandung anaknya" - Wendy Bagaimana kehidupannya setelah itu? Akan kah Wendy bisa bahagia.