.
.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading 😘😘😘
Wendy hanya mampu menggeram kesal, setelah pemberontakannya berakhir sia-sia, kala Yoongi memasukannya ke dalam mobilnya yang saat ini sudah melaju cepat di jalan raya. Entah apa yang lelaki itu inginkan, hingga Wendy harus dibawa ke rumahnya dengan cara kasar seperti ini.
Tidak cukup kah lelaki itu menghancurkan hidupnya yang hampir bahagia seutuhnya, meski sekarang rasanya Wendy sudah tidak memiliki harapan untuk bahagia, tapi setidaknya biarkan ia hidup tenang sekarang, bukan seperti ini, yang akan terus-menerus bersama Yoongi si Psikopat, lelaki yang sudah menghancurkan seluruh kebahagiaanya.
"Sebenarnya, apa sih Maumu? Tidak cukup kah kamu sudah menghancurkan kebahagiaanku? Kenapa sekarang aku harus terus berurusan dengan lelaki sepertimu?! Apa salahku, Keparat?!" Wendy menyentak keras, tepat di samping Yoongi yang tengah fokus menyetir mobilnya. Rasanya Wendy tidak bisa menahan emosinya lagi, merasakan sebetapa protektifnya lelaki itu padanya.
"Aku sudah sering mengatakannya, bila kamu itu milikku. Dan tidak seharusnya kamu berdekatan dengan lelaki lain selain denganku, Wendy. Mengertilah!" Yoongi menoleh sekilas ke arah Wendy, seolah ingin menekankan kalimatnya pada wanita itu.
"Aku tidak ingin menjadi milikmu. Kamu itu lelaki jahat, picik dan kasar, kamu tidak punya perasaan, sikapmu terlalu buruk untuk dimengerti. Aku tidak bisa terus-terusan bersamamu, lama-lama aku bisa gila." Wendy menyentak kian marah, membuat Yoongi terdiam cukup lama, seolah tengah mencermati kata demi kata yang Wendy lontarkan. Memang benar dan Yoongi akui itu, bila dirinya itu adalah lelaki buruk dan kasar selain kata jahat dan picik.
Tapi kata-kata pamannya akan kesehatan mamanya membuatnya sadar, bila tidak seterusnya ia harus begini selamanya. Ada kalanya, ia harus berubah demi Mamanya, membahagiakan wanita paru baya itu dengan penuh cinta keluarga kecilnya, memberinya cucu dan segala hal yang membuatnya bahagia. Dan Wendy adalah jawaban nyatanya.
"Aku tahu, bila aku lelaki seperti itu. Tapi ... kamu harus percaya, bila aku pasti bisa berubah menjadi yang lebih baik demi dirimu, demi Mamaku, dan demi semuanya. Jadi aku mohon untuk bersabar, ini pun berat untukku." Yoongi menjawab lirih, seolah ada ketulusan dari kalimatnya, meski tatapannya terus fokus ke arah jalan tanpa mau menatap ke arah Wendy yang terdiam. Sedangkan Wendy hanya terdiam, seolah bisa membaca luka-luka yang terlampir di hati lelaki itu. Membuatnya bungkam, seolah percaya akan kejujuran dari nada bicaranya Yoongi yang terkadang menyebalkan menurutnya.
Sampai saat mobil yang Yoongi kendarai berhenti di depan rumah mewah, di mana tempat tinggalnya Yoongi selama ini selain rumah kedua orang tuanya. Membuat Wendy terdiam, menatap rumah bergaya bangunan Eropa itu dengan sorot mata bertanya-tanya sekaligus kebingungan.
"Ini rumah siapa?" Wendy bertanya ragu-ragu seolah ada ketakutan dari nada suaranya.
"Rumahku, kenapa? Bukankah aku sudah mengatakannya padamu, bila aku akan merawatmu di rumahku sendiri?" Yoongi menjawab tenang sembari mencopot sabuk pengaman pada tubuhnya, lalu melakukan hal yang sama pada tubuh Wendy yang masih terlilit sabuk pengaman. Membuat wanita itu menahan napas, saking dekatnya wajah mereka saat ini. Berbeda dengan tadi, saat Wendy baru masuk mobil, keadaanya pada saat itu ia sedang emosi saat Yoongi mengunci sabuk pengaman mobil pada tubuhnya.
"Jangan banyak memberontak!" Yoongi tiba-tiba berujar penuh penekanan sembari menatap ke arah wajah Wendy yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya, membuat Wendy segera waspada kalau-kalau Yoongi kian menyentuhnya.
"Tolong terima semua perlakuanku, karena aku ingin serius denganmu. Dan aku pasti akan belajar mencintaimu dan belajar membahagiakanmu, Wen"
"Kenapa harus aku?" tanya Wendy terdengar takut, seolah tak memiliki daya lagi untuk emosih saking dekatnya wajah mereka, meski sedari tadi Wendy berusaha menghindari wajah Yoongi yang terus mendekat ke arahnya. Sedangkan Yoongi justru tersenyum manis, sembari menyelipkan anak rambut Wendy ke belakang telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21++) "Dia mengambil keperawananku dengan paksa. Kini aku mengandung anaknya" - Wendy Bagaimana kehidupannya setelah itu? Akan kah Wendy bisa bahagia.