.
.
.
.
.
.
.
.Happy Reading 😘😘😘
Suasana pagi, di mana sinar mentari selalu berhasil membangunkan Wendy, melalui sinar terangnya yang melewati celah-celah korden jendela. Dengan perlahan, Wendy membuka matanya lalu menatap ke arah sampingnya, di mana ada Yoongi yang terlelap pulas tanpa baju di badannya. Membuat mata Wendy seketika melotot lalu membangunkan setengah dari tubuhnya, dan langsung menatap kondisi tubuhnya sendiri di balik selimutnya, yang pada kenyataanya tubuhnya sudah telanjang di bagian bawahnya.
"A ... apa yang sudah Yoongi lakukan tadi malam? Apa ... kita sudah melakukannya?" Wendy tiba-tiba menangis, mencoba membayangkan kejadian apa saja yang sudah terjadi tadi malam. Namun semua justru dibuat benar, kala otaknya memutar kenangan di mana Yoongi sempat menindih tubuhnya dan melumat beberapa bagian dari dada dan lehernya.
"Astaga." Wendy bergumam tak percaya, merasa menyesal telah mempercayai laki-laki yang masih terlelap di sampingnya itu. Meski pada akhirnya yang bisa Wendy lakukan hanya menangis dan menangis, sampai saat Yoongi membuka kedua matanya, merasa telah diganggu tidurnya kala telinganya mendengar suara isakan wanita yang berada tidak jauh di sampingnya.
"Wendy" panggil Yoongi sembari membangunkan setengah dari tubuhnya, meski pada kenyataanya panggilannya itu tidak diidahkan oleh empunya.
"Kamu kenapa?" Yoongi bertanya tenang, meski ada kekhawatiran terdengar jelas dari nada suaranya. Sedangkan tangan kanan Yoongi justru berusaha merengkuh erat tangan milik Wendy, membuat wanita itu segera menepis tangan Yoongi.
"Wen, sebenarnya kamu itu kenapa?"
"Kenapa kamu melakukannya lagi padaku, Yoon? Kenapa? Apa salahku? Padahal kamu sudah berjanji untuk tidak menyentuhku lagi." Wendy bertanya dengan nada terluka sembari menepuk dadanya, seolah ingin menekankan kalimatnya. Sedangkan Yoongi justru terdiam, memikirkan jawaban yang paling tepat agar Wendy tidak kecewa lagi kali ini.
"Aku kan sudah meminta ijin padamu, Wendy?"
"Tidak, kamu memaksaku lebih dulu, Yoon"
"Tapi pada akhirnya, kamu mau menerimaku tadi malam. Lalu apa salahnya?"
"Itu semua salah, Yoon. Kita ini tidak memiliki hubungan apa-apa, tapi kenapa kamu dengan mudahnya menyentuhku seolah aku ini barangmu yang tak memiliki perasaan bila terus kamu rusak?" Wendy menjawab geram, merasa tak habis pikir dengan pemikiran lelaki keji itu.
"Kamu memang milikku, tapi aku tak pernah memiliki niat untuk merusakmu. Karena aku serius denganmu dan aku akan benar-benar ingin menikahimu, Wendy." Yoongi menjawab sejujurnya. Merasa memang itu yang akan dilakukannya, menikahi Wendy untuk mempertanggung jawabkan semua kesalahannya.
"TAPI TIDAK SEHARUSNYA KAMU MELAKUKAN INI, PSIKOPATH?!" Wendy berteriak geram ke arah Yoongi lalu menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Merasa sangat menyesali semua yang sudah terjadi pada waktu tadi malam, merasa tidak terima hal itu menimpa hidupnya lagi.
"Aku sudah berusaha untuk mempercayaimu. Tapi kamu justru merusaknya. Kenapa? Apa salahku?" Wendy berujar lirih, membuat Yoongi terdiam seolah turut menyesali semuanya.
"Maafkan aku, Wen. Tapi aku adalah seorang lelaki hipper sex, aku tidak bisa menahan hasrat bercintaku. Aku tidak tahu kenapa semua ini terjadi padaku? Tapi yang pasti, rasanya aku begitu tersiksa bila aku tidak melampiaskannya. Bagai narkoba, hal-hal yang berbau bercinta itu membuatku candu. Aku tidak benar-benar bisa menghentikannya untuk waktu yang cukup lama, karena aku memang sangat membutuhkannya." Yoongi menjawab lirih seolah tengah merasa bersalah, membuat Wendy kian menangis, merasa tidak adil pada nasib yang membuatnya terjebak dengan lelaki gila semacam Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy [ COMPLETED ]
Romance(Konten 21++) "Dia mengambil keperawananku dengan paksa. Kini aku mengandung anaknya" - Wendy Bagaimana kehidupannya setelah itu? Akan kah Wendy bisa bahagia.