26

3.5K 160 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading 😘😘😘



Sebelum baca, mohon maaf dimulai part ini sampai part selanjutnya. Akan ada kata-kata FULGAR dan agak FRONTAL.





Entah untuk pagi yang keberapa mereka terbangun dalam keadaan bersama, tapi kali ini justru Yoongi yang terjaga lebih dulu. Namun kondisinya kali ini sedikit berbeda rasanya, karena Wendy sekarang justru terlelap di atas dada Yoongi seolah merengkuhnya. Membuat Yoongi tersenyum melihat wanita itu perlahan mau menerimanya, merasa bahagia bisa membuat Wendy merasa nyaman di sisinya.

Di suasana pagi yang sejuk ini, tubuh Yoongi yang masih terasa sakit akibat hajaran Papanya ditambah dengan acara resepsi yang mengharuskannya bolak-balik berdiri, mencoba untuk mengganti posisi Wendy untuk tidur di sampingnya, sedangkan Yoongi memiringkan tubuhnya untuk bisa leluasa menatap wajah polos Wendy yang masih terlelap.

Sampai saat mata Wendy bergerak, menandakan ada kesadaran dari empunya yang berusaha membuka kelopak matanya. Sedangkan Yoongi justru terdiam sembari tersenyum tipis, menunggu Wendy mendapatkan kesadaran sepenuhnya. Namun Wendy justru menyerngit bingung, menyadari Yoongi sudah terbangun lebih dulu darinya dan sekarang tengah menatapnya dengan sorot mata yang sulit Wendy artikan.

"Pagi," sapa Yoongi bersemangat, membuat kedua sudut bibir Wendy tertarik, membentuk senyuman manis di hadapan Yoongi saat ini.

"Pagi." Wendy balik menyapa, lalu membaringkan lurus tubuhnya sampai bisa menatap langit-langit kamar.

"Tumben kamu bangun jam segini?" tanya Wendy sembari meregangkan otot-otot pada tubuhnya, tanpa mau menatap ke arah yoongi

"Iya, karena dadaku terasa sakit karena ada yang menidurkan kepalanya di sana." Yoongi menjawab santai yang seketika membuat Wendy menoleh ke arahnya dengan sorot mata bingungnya.

"Maksud kamu siapa? Aku?"

"Iya, siapa lagi kalau bukan kamu? Sedangkan cuma kamu yang tidur denganku semalaman." Yoongi menjawab malas, membuat Wendy merasa bersalah dengan perbuatanya yang tidak disadarinya itu.

"Maafkan aku. Apa dadamu terasa sakit?"

"Kamu boleh memeriksanya sendiri! Bagaimana dadaku masih membiru akibat ulah Papaku, tapi kamu justru menindihnya semalaman penuh." Wendy hanya bisa terdiam khawatir, lalu menggeser tubuhnya untuk mengintip dada Yoongi yang memang masih ada luka memar di sana.

"Maafkan aku." Wendy menjawab sendu, setelah menyadari kesalahannya itu. Namun, yang terjadi setelahnya Yoongi justru menarik pinggang Wendy sampai menempel pada tubuhnya yang masih bertelanjang dada.

"Kamu harus dihukum!" ujar Yoongi dingin, membuat Wendy kebingungan dengan ucapannya.

"Hukum? Hukum apa?" tanya Wendy tak habis pikir, bisa-bisanya lelaki itu akan menghukumnya hanya karena tidur di dadanya.

"Tidak berat, hanya melayaniku. Bukalah baju dan celanamu semuanya!" perintah Yoongi dengan nada yang sama, seolah tidak ingin dibantah. Sedangkan Wendy yang memang sudah paham dengan kepribadian Yoongi akan hal itu, hanya bisa menggeram kesal lalu membuka seluruh kain yang menutupi tubuhnya, sampai tubuhnya benar-benar bertelanjang bulat di balik selimut yang menutupinya.

"Berbalik lah membelakangiku!"

"Kenapa harus membelakangimu?" tanya Wendy setelah tubuhnya sudah membelakangi Yoongi .

"Karena aku ingin menusukmu dengan posisi seperti itu." Yoongi menjawab sensual sembari merengkuh tubuh Wendy dari arah belakang. Perlahan, tangan Yoongi menelusuri setiap lekuk tubuh Wendy, memberi sensasi baru untuk Wendy rasakan. Sedangkan bibir Yoongi begitu nakal, menjilat dan mengecup leher Wendy yang putih, membuat empunya merasa aneh tak karuan.

Really Bad Boy [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang