27

3.4K 146 5
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading 😘😘😘





Sudah hampir sebulan, Yoongi dan Wendy membina rumah tangga. Dari waktu itu lah yang membuat keduanya saling belajar, untuk mencintai satu sama lain. Apalagi sikap Wendy yang pengertian dengan sifat Yoongi yang terkadang aneh, membuat keduanya mampu melewati hari demi hari dengan menyenangkan. Seperti siang ini, Yoongi begitu gencar menghubungi Wendy untuk segera datang ke kantornya. Sampai Yoongi sendiri lupa akan tugasnya yang harus menyelesaikan banyak pekerjaan, namun lagi-lagi hasratnya tidak bisa Yoongi tahan untuk lebih lama lagi dan Yoongi memang benar-benar butuh Wendy sekarang.

"Kamu ini dari tadi kemana sih? Teleponku kok tidak diangkat-angkat?" gerutu Yoongi kesal sekaligus gelisah, merasa sudah tidak tahan untuk menahan gejolak nafsunya. Sedangkan matanya sedari tadi tidak henti-hentinya menatap layar ponselnya, berharap teleponnya saat ini segera diangkat oleh seseorang di seberang sana. Sampai saat itu benar-benar terjadi, Wendy menerima panggilannya, membuat Yoongi segera ingin menyemburkan kalimat kekesalannya.

"Hallo, Yoon. Ada apa?" Wendy menyapa biasa.

"Kamu itu dari mana saja sih? Teleponku kok enggak diangkat-angkat sejak tadi? Aku kan sudah tidak tahan ...." Yoongi menghentikan kalimatnya, merasa bodoh karena bibirnya hampir saja keceplosan.

"Tidak tahan apa?" Suara Wendy kini terdengar bingung, membuat Yoongi seketika menggeleng lemah, merasa harus mencari ide lain untuk membohongi Wendy kali ini.

"Aku ... eh kelaparan, wen. Tidak bisa kah kamu ke kantor, untuk membawakan aku makan siang?" tanya Yoongi pelan di akhir kalimatnya, diiringi doa yang Yoongi panjatkan dalam hati, berharap Wendy tidak mencurigainya.

"Kan ada kantin di kantormu? Kamu bisa meminta tolong ke office boy di sana untuk membelikanmu makanan."

"Tapi aku ingin masakanmu yang sambal goreng tempe. Di sini mana ada yang seenak buatanmu? Kamu bisa ke sini kan?"

"Emh, bagaimana ya? Sebenarnya aku sedang merasa malas ke mana-mana sekarang." Wendy menjawab ragu, membuat Yoongi frustrasi mendengarnya, terlihat dari caranya menjambak kuat rambutnya.

"Tidak. Tidak boleh. Kamu tidak boleh merasa malas sekarang. Apa kamu tega, melihat Suamimu pingsan karena kelaparan, hm?" tanya Yoongi frustrasi.

"Ya, kelaparan karena segera ingin bercinta denganmu." Yoongi melanjutkan dalam hati, yang tentu tidak akan Wendy ketahui.

"Kamu kenapa sih? Berlebihan banget jadi manusia? Kalau aku malas, ya kamu harus mengerti lah. Kamu cari makanan yang lain, supaya kamu enggak sampai pingsan karena kelaparan." Wendy menjawab malas, membuat Yoongi memejamkan matanya saking kesalnya.

"Aku tidak bisa, sayang. Tolonglah, aku mohon kamu untuk ke sini ya? Please." Yoongi menjawab halus, yang yoongi yakini kali ini wendy sedang merasa semakin bingung mendengar nada suaranya yang tidak bisa dikatakan biasa itu.

"Kamu aneh." Nah kan, apa yang Yoongi pikirkan benar terjadi, Wendy pasti merasa bingung dengan perubahannya, membuat Yoongi menggeram serasa ingin mengumpat sekarang. Tentu saja pemikiran Wendy kali ini justru mengulur-ngulur waktu, yang semakin membuat Yoongi frustrasi.

"Iya, memang aku aneh. Sampai aku ingin pulang sekarang, sangking kelaparannya."

"Kok pulang?"

"Karena kamu tega," jawab Yoongi menyerah.

"Kamu serius?"

"Menurutmu?"

Really Bad Boy [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang