Dua Belas

34K 2.8K 61
                                    

Cerita sedikit berubah. Syarat yang awalnya Tristan minta saat Lariel diterima di perusahaannya, dirubah menjadi "Permintaan"

"Bab 2 dan Bab 9" ada perubahan.

Just it.

Happy Reading..

III

Mobil Tristan terparkir dengan sempurna di garasi. Ayahnya dan gadis yang ia bawa langsung keluar tanpa ada sepata katapun.

Tristan melihat ke arah Lariel. Ia tidak tau ekspresi Lariel itu adalah ekspresi takut atau gugup.

"Kenapa?" tanya Tristan.

"Bos gila? Kalau nanti papa bos mengira itu benar gimana? Kalau nanti beredar gimana? Apa bos mau berita hoax kita dua beredar? Aku-"

"Hey, hey, hey!" dengan lembut Tristan memotong omongan Lariel.

"Nanti aku ceritain, sekarang, kamu bersikap seperti yang aku minta,"

"Gak!"

"Please, bantu saya,"

"Tapi gak gitu juga bos!"

"Udah aku bilang nanti aku ceritain, ya. Tolongin saya ya," Sekian lama Tristan menjabat sebagai Bos di perusahaaan, baru ini ia minta permohonan ke karyawannya. Ralat. Sekretaris sekaligus asisten pribadinya.

Lariel berpikir sejenak. Ia menggigit kukunya. Bingung harus ngapain.

"Gak!" jawab Lariel tegas.

"Permintaan kedua, nurut sama aku,"

Lariel terdiam. Ia tak bisa lagi berkata apa. Pikirannya mengingat ke lima permintaan yang harus ia turuti. Dan, ini adalah permintaam kedua. Harus nurut.

Pria manis nan menggoda itu menghembuskan nafasnya kasar. Ia menatap Tristan dengan wajah yang tak bisa di defenisikan. Cukup Lariel lah yang tau ekspresi seperti apa itu.

Kedua pria itu keluar dari mobil lalu masuk ke rumah Tristan. Di sana sudah duduk ibu, ayah dan gadis yang dibawa dari Kanada. Semua mata menuju ke dua pria itu.

Dengan canggung, Lariel duduk di sebuah sofa di sebelah Tristan. Ia melemparkan senyumnya ke kedua orang tua Tristan.

"Pokoknya pernikahannya tak bisa dibatalkan!" ayah Tristan membuka suara.

"Hah? Maksud papa apa?" tanya Tristan.

"Ya, kamu harus tetap menikah, minggu depan!"

"Gak bisa gitu dong, papa ngira menikah itu mudah? Lagian, apa hak papa milih istri buat Tristan?"

"TUTUP MULUT KAMU! KAMU SUDAH BIKIN MALU KELUARGA!," Suara ayah Tristan mengisi seluruh sudut rumah.

"Haha, Bikin malu? Dari segi apa?"

"Sudah, sudah jangan berantem," ibunya mengusap punggung ayahnya.

"DALAM SEJARAH KELUARGA KITA, GAK ADA YANG SEPERTI KAMU! KAMU UDAH BIKIN MALU PAPA!"

"Papa gak mau tau, minggu depan kamu harus menikah, dan KAMU!" Papa Tristan menunjuk Lariel.

"Kamu yang bikin anak saya rusak! Keluar kamu! Jangan pernah memunculkan wajah kamu lagi di hadapan saya!"

Lariel terkejut atas suara ayah Tristan. Tak tau kenapa, kedua bola mata Lariel berkaca-kaca. Ia tak memperlihatkannya. Lariel adalah tipe orang yang tidak bisa disenggak.

My Annoying Boss [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang