Tristan sedang duduk di ruangannya. Kaki yang menyilang terangkat ke atas meja. Matanya mamandang sebuah undangan yang terletak di atas mejanya. Sebuah undangan tanpa ada foto di dalamnya.
Setelah kejadian di rumahnya 3 hari yang lalu. Keesokan harinya, papa Tristan langsung mencetak undangan yang di dalamnya tertulis.
Tristan Taekook Asgard (Tristan)
&
Jennie Jirolisa Tzusana (Lisa)
Niat ayahnya ingin menikahkan putra tunggalnya tak sirna. Mereka bahkan akan mencoba pakaian pernikahan mereka esok lusa.Tristan meraba tangan kanannya yang masih berlilitkan perban. Tiba-tiba saja tangan itu menimbulkan rasa nyeri. Membuat Tristan sedikit meringis.
Sejak saat Tristan memukul dinding ruangan Lariel hingga hancur, tulang jari Tristan ada yang patah. Lukanya cukup serius. Jika saja Agnes tidak cepat membawanya ke rumah sakit, pria itu mungkin akan kehilangan jarinya. Atau bahkan kehilangan tangannya.
Tiba-tiba, ia mendengar pintu ruangannya terbuka. Ada seorang mengucap salam. Orang itu memunculkan kepalanya kemudian seluruh tubuhnya. Ia langsung menyembunyikan tangannya, lalu menurunkan kakinya dari meja. Ia juga tak lupa menarik undangan yang terletak lalu memasukkannya ke dalam laci.
Lariel masuk ke dalam ruangan Tristan. Ia melihat pria itu menurunkan kakinya dari meja. Lalu memasukkan sesuatu ke dalam laci mejanya.
Tristan hanya diam. Ia mengabaikan pria itu yang sekarang sudah duduk di kursi yang ada di hadapannya. Pria itu juga tak mengucapkan apa-apa.
"Sa... Saya minta maaf," ucap Lariel mengisi suasana hening yang terjadi diantara mereka sejak beberapa menit yang lalu.
"Saya sudah melanggar permintaan ka... Kamu," Lariel sedikit deg-degan.
Entah sengaja atau tidak, Tristan mengangkat tangan kanannya ke atas meja. Dengan fokus yang sengaja, Lariel langsung melihat ke arah tangan itu.
"I... Itu... Itu kenapa?" tanya Lariel sambil menunjuk tangan Tristan.
Memang lupa, ia sama sekali lupa kalau tangannya sedang luka. Ia langsung menurunkannya, berusaha menyembunyikannya dari Lariel. Walau agak sakit.
Lariel berdiri, lalu mendekat ke Tristan. Ia langsung menarik lengan kanan pria itu.
"Aw!" teriak Tristan.
"Eh, maaf, sakit ya?" tanya Lariel. "Ini kenapa?" tanyanya lagi.
"Gak papa," jawab Tristan kemudian menarik kembali tangannya dari tangan Lariel.
"Gak! Gak mungkin gak papa sampai sakit kayak gitu. Itu pasti parah!"
"Udahlah! Gak usah sok peduli. Kamu itu bukan siapa-siapa saya!"
Bagai di sambar petir. Hati Lariel sedikit sakit mendengarnya. Ia tak tau mau bilang apa. Karena, itu memang benar adanya.
Tristan mengambil gagang telpon lalu menekan satu tombol.
"Ke sini sekarang!" pinta Tristan, langsung meletakkan kembali gagang telpon itu ke tempat semula.
Tak berapa lama, Agnes masuk ke dalam ruangannya. Mata gadis itu menatap Lariel yang sedang berdiri di dekat Tristan.
![](https://img.wattpad.com/cover/155182876-288-k317517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss [end]
RomanceTristan. Umurnya yang masih 27 tahun sudah menjadi pengusaha. Dan perusahaan yang ia pegang sudah terkenal di seluruh pelosok negeri bahkan sudah mendunia. Ibunya sering menanyakan kapan dia akan menikah. Dan jawabannya selalu "Besok" Tristan meman...