"Ehmm.... Yeahhh.... Aahhh...."
Seluruh sudut ruangan dipenuhi oleh desahan-desana Tristan dan Lariel yang sedang memadu kasih. Bercumbu layaknya sepasang suami istri. Permainan ini tak ada kendala. Tristan awalnya kebingungan dengan sifat agresif Lariel. Kali ini, Lariel yang sangat aktif ketimbang percumbuan mereka beberapa bulan lalu di kantor.
Cuppp...
Tristan tak henti-hentinya memberikan kecupan di bibir, pipi, kening, dan leher Lariel. Permainan mereka semakin memanas. Bahkan, AC dengan suhu 16 derajat saja kalah. Mereka malah bermandikan keringat di atas kasur yang masih bergoyang itu.
"Mmmhhh.... Tristan...."
"Iya sayang?"
"Gapapa, lanjutkan."
Tristan terus menggoyangkan pinggulnya. Membiarkan kejantanannya menghantam liang kenikmatan Lariel. Lariel yang terkulai lemas hanya bisa sesekali menjambak rambut Tristan. Mencakat punggung pria itu. Atau meremas bantal yang ada di kepalanya. Sprei yang awalnya rapi kini sudah berantakan.
Cupp...
Sekali lagi, Tristan mengecup bibir Lariel dengan mesra. Penuh kehangatan.
"Aahhh... Aku mau keluarhhh..." racau Tristan. Ia semakin mempercepat gerak ritme pinggulnya. Membuat Lariel semakin kewalahan mengimbangi goyangan Tristan. Desahannya semakin keras. Begitu pula Tristan yang sudah hampir sampai klimaks.
"AAAHHHHHHHH!!!!!!" teriak Tristan. Ia menekan pinggulnya. Ia menghentikan goyangannya. Tubuhnya lemas lalu menimpa badan Lariel. Lariel juga lelah dan hanya bisa pasrah menerima timpan dan pelukan Tristan dari atas. Ia memeluk pria itu yang masih berusaha mengontrol nafasnya. Keringatnya sangat banyak hingga membasahi seluruh tubuhnya dan Tristan.
Tristan mengangkat kepalanya. Dipandanginya wajah Lariel yang lemas. Seketika ia mengembangkan senyumnya kemudian memberika satu kecupan hangat di bibir Lariel. Kemudian pindah ke pipi, setelah itu ke keningnya.
"Kamu belajar dari siapa?" tanya Tristan.
"Ha?" Lariel kebingungan.
"Permainanmu semakin ganas, apa jangan-jangan, kamu pernah ya main ginian sama Jackson? Ayo ngaku!"
"Apasih! Aku tuh baru dua kali dan semuanya cuma samamu!"
"Masa?"
"Iya Tristan."
"Sayangnya mana?"
"Iya Tristan sayang! Udah awas, aku mau mandi, gerah, keringatan."
"Ikut."
"Ya udah, awas, ayo mandi!"
"Yeay!"
Tristan dan Lariel beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Mereka membersihkan tubuh mereka. Saling membantu satu sama lain. Lariel membantu menyabuni punggung Tristan begitu juga Tristan. Sampai akhirnya mereka selesai mandi dengan acara tambahan mesra-mesraan.
Setelah Lariel memakai kaos dan celana pendek, ia langsung naik ke atas kasur. Sementara Tristan masih berhanduk-handuk duduk di ujung kasur.
"Hey! Kenapa belum pakai baju?"
"Capek."
"Baru juga berumur 27 udah kayak 72 tahun."
"Lariel," panggil Tristan manja.
"Apa?"
"Pakein."
"Apasih, manja bener jadi manusia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss [end]
Storie d'amoreTristan. Umurnya yang masih 27 tahun sudah menjadi pengusaha. Dan perusahaan yang ia pegang sudah terkenal di seluruh pelosok negeri bahkan sudah mendunia. Ibunya sering menanyakan kapan dia akan menikah. Dan jawabannya selalu "Besok" Tristan meman...