Jangan lupa votenya dan komen ya!
Terima kasih dan selamat membaca!***
Tepat seminggu sebelum keberangkatannya ke London, Aruna memiliki sebuah jadwal penting di hari sabtu ini. Yaitu, pergi ke pesta perkawinan Wira dan Anggi di sebuah Hotel ternama.
Dari dua jam yang lalu, ia sudah sibuk bersiap-siap. Setelah selesai dan penampilannya dirasa sempurna, Aruna menuruni anak tangga dengan perlahan. Kemudian melangkahkan kakinya ke arah ruang tamu.
Setibanya di sana, Aruna merasa terkejut kala mendapati Raka sudah duduk anteng di ruang tamu bersama Papanya. Raka terlihat memakai pakaian yang sangat rapi. Yaitu, jas yang membalut sempurna tubuhnya, kemeja yang dua kancingnya dibiarkan terbuka, dan celana bahan.
"Ngapain kamu di sini?" Tanya Aruna dengan heran kepada Raka yang menyambut kedatangannya dengan senyum manis.
"Run, ini Raka udah lama lho nunggu kamu dari tadi." Ujar Erfan ketika mendapati keberadaan Aruna di hadapannya dengan penampilan yang sungguh sempurna.
Sedangkan Raka sibuk memandang Aruna tanpa kedip dari tempatnya. Sungguh, Raka sangat terpesona dengan penampilan Aruna hari ini.
"Nungguin aku?" Aruna menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah bingung. Karena seingatnya, ia tidak janjian dengan siapapun untuk pergi ke pesta pernikahan Wira.
"Iya, Run. Kalian mau ke acara nikahannya Wira, kan?" Tanya Erfan menatap Aruna dan Raka secara bergantian.
Raka membalas, "Iya, Pa."
Sedangkan Aruna malah menggeleng tegas, "Lho, aku mau pergi sendiri kok." Ujar Aruna terang-terangan.
Lagipula, sejak kapan Aruna menyetujui bahwa mereka akan berangkat bersama?
Vivian datang dari arah belakang, "Wah, ini kalian dresscode apa gimana? Kok sama-sama warna hitam?" Vivian menatap penampilan Aruna dan Raka dari atas sampai bawah.
Membuat Aruna mengikuti arah pandang Mamanya dan memerhatikan dress sepanjang mata kaki yang dirinya pakai lalu melemparkan tatapannya ke arah jas Raka.
Sontak saja mata Aruna membulat sempurna, nyaris saja ia mengumpat karena warna pakaiannya dan Raka sungguh senada. Mereka berdua dengan kompak memakai outfit berwarna hitam. Benar-benar kebetulan.
Melihat raut terkejut Aruna, Raka pun terkekeh geli. Ia sendiri cukup takjub bahwa mereka memakai warna pakaian yang sama tanpa janjian sedikit pun. Apakah ini yang dinamakan jodoh?
"Yaudah deh, aku ke kamar dulu ganti baju ya." Aruna hendak berbalik menuju tangga, namun Vivian dengan cepat menahan lengan putrinya.
Aruna menghela napas menahan sebal, melihat pakaian mereka sudah seperti pasangan. Walau, sejujurnya ia yakin banyak yang memakai hitam juga. Tapi kan— Ah, sudahlah.
Padahal Aruna sangat menyukai pakaiannya dan telah mempersiapkan semuanya dengan matang khusus untuk datang ke acara pernikahan Wira.
"Eh, gak perlu. Udah telat juga, kasian Wira masa dua temen baiknya belum muncul juga." Vivian menahan Aruna sekuat tenaga untuk kembali ke kamar. Disertai dengan tatapan seolah-olah Aruna akan di makan hidup-hidup jika terus berulah.
"Iya, Run. Gak usah lah. Kamu udah cantik banget kok, ganteng aku bisa-bisa luntur nih nungguin kamu dandan lagi." ujar Raka yang akhirnya bersuara, pria itu terlihat menahan tawanya.
"Tapi kan, aku nggak minta kamu ke sini, Ka." Jelas Aruna.
"Run, Raka udah dateng gini malah banyak ngoceh. Udah cepet sana berangkat. Sini kunci mobil kamu!" Mama mengambil kunci mobil Aruna dengan paksa sambil mendorong Aruna keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair Love
Romance[FOLLOW UNTUK MEMBACA] DILARANG COPY PASTE!!! Setelah empat tahun berjuang dalam pelarian, kini wanita itu diharuskan untuk kembali ke kota tempat dimana ia dibesarkan. Hingga tanpa sengaja dipertemukan kembali dengan orang yang paling ingin ia hin...