Setelah perdebatan terakhirnya dengan Aruna, setiap hari Raka pulang larut malam saat Aruna sudah tidur. Raka memutuskan untuk berusaha memberikan space kepada istrinya itu. Berbicara pun hanya seperlunya. Bahkan Raka lebih sering tidur bersama Rafa di kamar Rafa.
Semuanya semata-mata Raka lakukan seperti keinginan Aruna yang tidak ingin melihatnya. Raka menghindari perdebatan panjang yang mungkin akan terus terjadi dan ia tentu saja tidak menginginkan hal itu. Karena kesehatan Aruna yang terpenting sekarang.
Diam-diam, Raka selalu masuk ke dalam kamar saat Aruna tertidur lalu mencium kening istrinya dan menyapa calon anak mereka sekilas lalu keluar untuk tidur dengan Rafa.
•••
Aruna termenung di kamarnya, beberapa hari ini ia sangat kacau, Raka yang menghidarinya juga semakin membuatnya sakit kepala, ia bingung dengan keinginannya ini. Ada saat-saat dimana Aruna ingin Raka berada disampingnya, tapi Aruna juga ingin memusnahkan suaminya.
Seketika Raka masuk, untuk mengambil pakaian. Aruna melirik jam dinding yang terpasang. Jarang sekali Raka pulang sesore ini.
"Aku mau mandi." ujar Raka kaku membuka percakapan saat melihat Aruna berada di kamar dan sedang menatapnya.
"Hmm." gumam Aruna seraya mengangguk.
Raka mengangguk kecil lalu masuk ke dalam kamar mandi.
"Kata Mama Vivian tadi kamu check ke dokter sama Mama?" Raka bertanya kembali pada istrinya setelah selesai dengan aktifitas mandinya, ia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Lihatlah, suaminya itu masih sangat tampan meski sudah memiliki anak, perempuan mana yang akan menolak pesona Raka? Rasanya tidak ada.
"Iya, sama Mama."
"Ehm, dia baik-baik aja kan?"
"Ya." jawab Aruna datar.
"Oke, kalau kamu mau sesuatu bilang aja sama aku, aku ada di ruang kerja."
Raka keluar dari kamar setelah perbincangan singkatnya itu dengan Aruna. Sedangkan Aruna hanya diam menatap punggung Raka yang semakin menghilang dari pandangannya.
Semenjak hamil, Aruna memang rutin periksa ke dokter dengan ibunya atau mertuanya. Seringkali, Raka menawarkan diri untuk menemaninya namun Aruna bersikeras untuk menolak meski hati kecilnya ingin Raka berada disana agar ia dapat mengetahui dan menemani melihat perkembangan anak mereka.
Selalu ada rasa iri di hati Aruna setiap kali melihat pasangan lain mengantre dengan saling mengumbar tatapan penuh cinta.
Meski hubungan keduanya renggang, setiap pagi Raka akan menyiapkan susu untuknya dan menaruhnya di meja sisi ranjang Aruna sebelum ia berangkat kerja, lalu tak lupa selalu menawarkan apa ada yang ingin Aruna makan atau lakukan meski Aruna selalu menolak, Aruna juga tau, setiap malam Raka masuk ke kamarnya lalu akan keluar setelah beberapa menit, perhatian-perhatian kecil itu selalu Raka lakukan meski keadaan mereka sudah sangat berantakan.
•••
"My partner in crime yang ngaku jomblo terus padahal pasangan malam jumatnya banyak, lo dimana?" tanya Aruna dengan cepat saat panggilannya dijawab oleh Aldo.
"Dih, emang gue jomblo kali. Tapi berkelas. Kelas TK A kecil. Kalau B kan rada-rada belum cukup umur ya gue, apalagi muka gue masih unyu-unyu gitu kaya bapau masih anget." balas Aldo melantur.
Segera saja Aruna berdecak malas. "Gini nih, alesan kenapa lo jomblo. Ngaco terus sih ngomongnya."
"Gue di rumah. Kenapa? Kangen? Gue emang ngangenin abis sih.. tapi keterlaluan lo udah kangen gue padahal kita baru ketemu seminggu lalu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair Love
Romans[FOLLOW UNTUK MEMBACA] DILARANG COPY PASTE!!! Setelah empat tahun berjuang dalam pelarian, kini wanita itu diharuskan untuk kembali ke kota tempat dimana ia dibesarkan. Hingga tanpa sengaja dipertemukan kembali dengan orang yang paling ingin ia hin...