Hello Readers!
Sebelum baca, Jangan lupa klik tombol Vote dan komennya ya buat cerita ini.
Ini menujukkan dukungan kalian terhadap cerita ini.Boleh juga kasih kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun supaya saya bisa lebih baik lagi dalam menulis. Tentunya dalam bahasa yang baik ya.
Bagi yang sebelumnya sudah baca sampai ending, mohon jangan memberikan komentar yang mengandung spoiler ya🥰 hehehe..
Terakhir,
Makasih udah mampir ke sini, semoga kalian betah di lapak ini ya.
Selamat membaca!✨•••
Lima hari menjelang keberangkatan Aruna ke London. Papa dan Mama mengadakan acara makan malam di rumah kediaman keluarga Raka. Sempat Aruna menolak untuk datang namun Mama dan segala pikiran cerdiknya itu berhasil menyeret Aruna untuk ikut dengannya.
Sehingga di sinilah Aruna di ruang keluarga rumah Raka yang cukup luas untuk ukuran ruang keluarga pada umumnya. Secara keseluruhan, rumah ini memiliki kesan nyaman dan tenang.
Di sudut kiri ruangan, terdapat sebuah piano yang menambah kesan elegan dari rumah ini. Aruna sedikit banyak tahu siapa yang sering memainkan piano tersebut.
Rachel, adik Raka memang gemar bermain piano sejak kecil sehingga rumah Raka tak pernah sepi dari suara dentingan piano yang menenangkan. Sebelum makan malam dimulai, Rachel sempat menunjukkan kepiawaiannya bermain piano.
Ini pertama kalinya Aruna melihat Rachel secara langsung. Karena selama berpacaran dengan Raka dulu, Aruna hanya bisa melihatnya sesekali lewat sosial media tanpa bisa bertatap muka secara langsung.
Dikarenakan saat itu Rachel sibuk menempuh pendidikan tingkat SMA-nya di USA. Dan sekarang, Rachel sedang berkuliah di salah satu universitas di Singapura.
"Ekhemm.. Semuanya." ucap Om Darma menginstruksikan mereka untuk mendengarkan, Aruna hanya diam sambil memainkan jari Gavin. Salah satu tanda bahwa ia sedang gugup dan Gavin pun mengerti. Sehingga pria itu sesekali mengusap tangan Aruna berusaha menenangkan.
Aruna sedikit banyak mengetahui apa alasan mereka semua makan bersama malam ini. Tanpa dijelaskan pun sebenarnya ia sudah menangkap maksud mereka semua.
"Aruna dan Raka, Papa rasa kalian sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusan, sebagaimana yang telah kita diskusikan sebelumnya, kalian sudah diberi waktu untuk memikirkannya masak-masak, tapi tentu saja perjodohan ini akan tetap berjalan sebagaimana yang telah direncanakan oleh keluarga kedua belah pihak. Sekarang kami akan mencoba mendengar pendapat kalian. Tapi seperti yang sudah kalian dengar, perjodohan ini tetap akan berjalan. Papa yakin Raka bisa membimbing Aruna dengan baik dan begitu pun sebaliknya." ucap Om Darma panjang lebar.
Berbeda dengan Aruna yang belum berniat menanggapi, Raka terlebih dahulu memberikan responnya. "Tentang perjodohan ini, Raka pribadi setuju. Karena ini adalah keputusan besar, saya sangat mempertimbangkannya dengan hati-hati karena saya gak mau terkesan main-main. Jujur aja, ini bukan keputusan yang mudah. Saya percaya sama pilihan Mama dan Papa, dan saya yakin itu yang terbaik."
Aruna tau Raka akan setuju dengan mudah. Keputusannya untuk menerima perjodihan ini bukanlah hal yang mengejutkan.
Aruna hanya tak habis pikir. Kenapa mereka sangat terobsesi dengan perjodohan ini. Karena Aruna juga berhak memilih siapa orang yang pantas untuk menemaniku sepanjang hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair Love
Romance[FOLLOW UNTUK MEMBACA] DILARANG COPY PASTE!!! Setelah empat tahun berjuang dalam pelarian, kini wanita itu diharuskan untuk kembali ke kota tempat dimana ia dibesarkan. Hingga tanpa sengaja dipertemukan kembali dengan orang yang paling ingin ia hin...