Part 42 - Tak Usai Juga

20.3K 1.7K 515
                                    

Warning : 🔞
This part is contain a mature content.

•••

But I have grown too strong
To ever fall back in your arms
I've learned to live, half alive
And now you want me one more time
Who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars

Christina Perri - Jar Of Hearts

•••

Ketika tatapan mereka bertubrukan, Raka segera memalingkan wajahnya dari Helena. Ia mengetuk-ketukkan kakinya kepada lantai marmer dan menghembuskan nafasnya berat sebelum akhirnya mendatangi wanita itu.

"Mas—"

"Kita ke Cafe di sana." potong Raka tanpa menatap Helena sedikit pun dan berjalan begitu saja mendahului perempuan itu. Tanpa Raka menoleh pun, ia tau betul Helena akan mengikutinya.

Keduanya duduk berhadapan di sudut Cafe yang tak begitu ramai. Raka sempat memesankan minuman untuk mereka sebelumnya.

"What brought you here?" tanya Raka datar.

"Bukannya kita emang harus bicara?"

"Tentang? Aku rasa semua udah jelas. Kita udah gak ada urusan lagi."

Apakah semua ucapannya kala itu belum jelas? Raka sungguh ingin menyudahi semuanya dengan Helena. Bahkan tak ada lagi keinginannya untuk sekadar bertemu dengan perempuan itu. Ada perasaan seseorang yang harus ia jaga, meski terlambat.

Sangat terlambat.

"Aku dikeluarin dari perusahaan. Istri kamu datang ke Pak Erza dan kami berbicara bertiga, keputusan finalnya aku harus mengundurkan diri secara sukarela atau diusir paksa. Intinya.. aku tetap dikeluarkan. Danny dan keluargaku juga tau tentang kita. Danny akan ceraiin aku. So, I left from Danny's house without bring anything. Keluargaku juga nggak mau nerima aku. Karena aku... mempermalukan mereka. Aku udah gak punya siapa-siapa lagi, Mas."

Mendengar semua penuturan Helena, Raka hanya mengeluarkan ekspresi yang tak berarti. Bukannya ia tidak simpati —rasa kemanusiaan—, hanya saja.. keadaannya pun tidak jauh lebih baik. Mungkin setelah ini Raka akan jatuh miskin berkat ulah Papanya sendiri.

80% aset dilepas..
Tabungan dibekukan.
Persediaan uang menipis..
Akan ada hukuman apa lagi kiranya?

"Jadi, kenapa kamu datang ke aku? Kita udah gak ada hubungan lagi."

Kepala Raka sungguh pening. Seharian ini semua hal tampak tidak berjalan dengan semestinya. Saat ini juga, semua perkataan Helena terdengar seperti rengekan.

Namun Raka sedikit tidak menyangka dengan tindakan Aruna yang diluar dugaan. Tidak biasanya Aruna mengambil keputusan seperti itu. It just.. not her style. But yeah, she has the right to do that tho and Raka doesn't blame her at all.

Terlebih, Semesta seolah berpihak padanya ketika tau-tau pamannya sendiri merupakan pemilik dari perusahaan tempat Helena bekerja. What a coincidence.

Tiba-tiba saja Raka teringat kembali pada perkataan Aruna beberapa waktu lalu. "I'm not the old Aruna. Aku mungkin akan menghancurkan kamu dan Helena saking gilanya aku sekarang."

"Kamu masih tanya kenapa? Aku begini karena kamu, Mas! Istri kamu itu ternyata beneran memanfaatkan koneksinya untuk menghempas aku. Bukan gak mungkin kamu akan jadi target selanjutnya! Wake up, Mas! Setelah ini, kamu mungkin harus berlutut sama Istri kamu dan memohon ampunan! Dia sejahat itu, Mas!"

Affair LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang