Part 51 - Flower Road (End)

113K 3.7K 663
                                    

Sehubungan dengan parti ini, temen-temen boleh coba dengerin dan cari tau arti lirik lagu:
• Selena Gomez - Lose You To Love Me
• Bigbang - Flower Road
• Ikon - Goodbye Road

Yuk jangan lupa klik vote dan komen~


•••



Satu bulan kemudian.

"Kamu yakin gapapa kita jalan gini? Kalau capek bilang ya." Raka terus memerhatikan Aruna yang berjalan di sampingnya. Bagaimana pun juga, ia khawatir tentang kondisi Aruna yang tengah berbadan dua. Apalagi, kondisi Aruna terbilang lemah dan cukup riskan karena usia kehamilannya.

Sejujurnya, tidak ada kemajuan dalam hubungan mereka. Bahkan Raka sudah satu bulan ini tidur di kamar tamu. Komunikasi di antara mereka juga sungguh minim. Tapi bila menyangkut Rafa, keduanya berusaha untuk selalu kooperatif.

"Gapapa, nanti kalau udah nggak kuat pasti aku istirahat." balas Aruna berusaha meyakinkan.

Acara jalan-jalan ini sesungguhnya begitu terasa menyesakkan dan ganjal bagi Raka. Semuanya begitu dadakan dan tanpa rencana, belum lagi Aruna meminta mereka pergi hanya bertiga saja tanpa ditemani supir ataupun pengasuh Rafael yang sebelumnya tak pernah absen menemani.

"Wow, look at that! That's a giraffe! Tinggi banget ya." Rafael yang berada dalam gendongan Raka pun menunjuk ke arah jerapah dengan ekspresi takjub. Membuat kedua orang tuanya ikut melihat ke arah yang dimaksud.

"Are you happy?" tanya Aruna menyentuh dan mengusap pelan lengan Rafael yang masih berfokus pada jerapah yang berjarak begitu dekat dengan mereka hanya dihalangi oleh pagar pembatas.

Rafael mengangguk dengan antusias membuat Aruna menyunggingkan senyum lega.

"Look, giraffe-nya dikasih makan sama kakak itu. Aku juga bisa nggak?" Rafa mengalungkan tangannya pada leher Raka dengan posesif.

"Bisa dong, nih, kasih makanannya. Tadi Mama sempet beli." Aruna memberikan sebuah wortel kepada Rafael agar bocah tersebut bisa memberi makan jerapah.

Rafael terlihat kegirangan sesaat jerapah tersebut menerima ulurannya yang berada dalam pengawasan Raka. Aruna tidak menyesali keputusannya untuk membawa Rafael berjalan-jalan hari ini. Walau terus terang, ada motif tersembunyi tentang agenda jalan-jalan dadakan itu.

"Mama mau coba nggak?" Raka menoleh kepada Aruna yang sedari tadi memerhatikan interaksi jerapah dan Rafael dengan tenang.

Aruna yang tengah melamun pun tersentak lalu menggeleng tegas. "Nggak ah, takut."

Raka menatap Aruna dengan lamat-lamat, ia sangat amat sadar bahwa ada yang terasa aneh dari Aruna semenjak mereka sampai kemari namun tak ada yang bisa dilakukannya selain berusaha bersikap biasa saja. Entahlah tapi radar kepekaannya sangat tajam bila menyangkut Aruna.

Bahkan tautan tangan mereka saat ini terasa begitu... asing.

"Gapapa kok, masa kalah sama anaknya. Ayo, sini Papa tuntun." Raka menuntun pelan tangan Aruna yang memegang kacang panjang guna mengulurkannya ke arah mulut jerapah.

"Jangan dilepas ya tangannya."

"Nggak akan." balas Raka mantap.

Affair LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang