Part 6 - Our First Meet

84.3K 3.8K 65
                                    

Multimedia:
Taylor Swift - Love Story


***


*Flashback*

"Run! Aruna!"

Teriak seseorang dari belakang. Membuat Aruna membalikkan badannya dan mendapati Yaya yang tengah berlari mendekati Aruna dengan tas ransel hitamnya yang Aruna yakini sama berat dengan miliknya.

Mereka memang sedang menjalani masa OSPEK di Perguruan Tinggi, maklum lah MABA alias Mahasiswa Baru. Berangkat saat matahari belum terbit lalu pulang saat matahari terbenam. Belum lagi harus membawa banyak barang dalam satu tas ransel. Begitulah kira-kira padatnya kegiatan mereka selama masa OSPEK.

Saat sudah sampai tepat di samping Aruna, Yaya menyenggol bahu Aruna dengan pelan, "Turun di mana tadi?" Yaya mulai membuka percakapan dengan raut wajah ramah.

"Di persimpangan sebelum Kampus. Capek gue, Ya. Jalannya jauh. Mana deg-deg an juga." Bisik Aruna panjang lebar seraya melirik beberapa orang dari kejauhan mengawasi mereka yang ia yakini sebagai Dewan Keamanan.

Saat OSPEK, para mahasiswa memang dilarang membawa kendaraan dan juga dilarang turun di sekitar area Kampus. So, Aruna asked her father to drop her off at the intersection before the campus area.

Aruna dan Yaya berjalan lurus masuk menuju ke dalam area kampus. Terlihat sudah mulai terdengar suara kakak tingkat dari BEM memberi mereka perintah untuk segera berbaris di lapangan bersama para mahasiswa baru lainnya.

"Run, lo udah liat ketua BEM Fakultas lo belum?" bisik Yaya saat mereka sedang berbaris melakukan agenda pembukaan untuk OSPEK hari kedua.

Aruna menggeleng samar, "Belum, kenapa? Lo kenal?" Tanya Aruna yang mulai penasaran pada sosok yang Yaya sebutkan.

Yaya menggeleng, "Teu, tapi meuni kasep pisan! ganteng maksimal euy! Gue kemarin lihat dia, pas gue cari tau ternyata dia ketua BEM Fakultas lo. Enak deh lo nanti pas OSPEK Fakultas liat yang bening." Jelas Yaya dengan wajah dan intonasi penuh semangat meski setengah berbisik karena mereka sedang dalam pengawasan ketat.
*Gak kenal, tapi ganteng banget.

"Wah, jadi penasaran. Siapa tau nyantol ke gue ya, Ya? Hahaha." ucap Aruna setengah bercanda. Yaya memang selalu heboh saat melihat cowok ganteng sedikit. Radarnya selalu peka dengan keberadaan pria tampan. Maka tidak heran bila Yaya mengetahui informasi mengenai siapa saja pria tampan di kampus mereka.

"Hey! Kalian berdua, jangan ngobrol! Mau dimarahin sama Dewan Keamanan?" Ucap seorang Kakak tingkat dengan nada rendah. Kakak itu memakai topi hitam dengan jaket almamater yang Aruna yakini sebagai anak BEM itu berdiri tepat di sebelah kanannya. Hanya berjarak beberapa jengkal saja. Wajah pria itu begitu tegas dan jika diteliti pria itu termasuk dalam jajaran pria tampan ala Yaya.

"Iya, Kang. Maaf." Aruna meringis, ia meminta maaf dengan penuh penyesalan. Kemudian kembali berbisik kepada Yaya, "Lo sih gosip di saat yang gak tepat!" Aruna menyalahkan Yaya yang terlihat sedang menahan kehebohan dalam dirinya.

"Gila-gila Run, yang kita omongin barusan itu dia! Cakep banget gusti... pokoknya cetar pisan euy. Ya ampun grogi nih. Kenapa sih nggak berdiri di sebelah gue aja." di tempatnya, Yaya semakin heboh bak cacing kepanasan.

Segera saja Aruna menolehkan kepalanya menghadap ke belakang, tepat ke arah dimana pria itu berada.

Yaya benar, pria itu memiliki wajah tampan. Bahkan menurut Aruna, ketampanannya melebihi Lucas NCT sekali pun.

Affair LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang