Part 47 - I'm Running Low

54.4K 3K 421
                                    

Aruna merasa sangat ingin menyantap ketoprak. Tetapi di rumah tidak ada siapa-siapa. Raka juga belum datang. Aruna juga tidak mungkin meminta Aldo lagi, pria itu sudah cukup sibuk dengan pekerjaannya.

Jam dinding menunjukkan pukul 7 malam. Haruskah ia keluar? Toh, sebenarnya penjual langganannya tidak jauh dari kompleks perumahan.

Setelah berbagai macam pertimbangan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar seorang diri menggunakan jasa ojek online karena malas menyetir. Fyi, di rumah mereka tidak ada motor dan Aruna juga tidak bisa mengendarainya.

Sesampainya di tempat, Aruna segera memesankan pesanannya. "Bu, ketoprak satu ya. Makan di sini."

Lalu ia duduk di salah satu tempat yang disediakan. Diusapnya pelan perutnya dengan berbagai macam suara di kepala.

Aruna tau memiliki beban pikiran tidak membuat keadaannya baik tetapi semua pikiran itu tidak bisa dicegah. Hatinya remuk setiap kali menatap wajah Raka. Selalu ada bayang-bayang perselingkuhannya muncul.

Luka itu masih terasa nyata dan menyakitkan. Bukan hanya sekali tapi Aruna pernah memberikan Raka kesempatan kedua..

Selama beberapa hari ini juga Aruna selalu was-was dan curiga setiap kali Raka pulang telat dan setiap kali pria itu tersenyum menatap ponsel meski faktanya tidak seperti apa yang Aruna takutkan.

Aruna takut... sungguh takut bahwa Raka diam-diam menemui ataupun memiliki wanita idaman lain. Lagi dan lagi..

Haruskah Aruna membiarkan keresahan ini menghantui dirinya seumur hidup?

Ia merasa tidak baik-baik saja, terutama mentalnya. Aruna juga entah sejak kapan seperti memiliki gejala gangguan panik. Mungkin, ia akan memeriksakannya besok.

"Run?" sebuah tangan melambai di udara tepat di depan mata Aruna.

Aruna mendongak ketika sosok Adrian tiba-tiba saja di depannya masih lengkap memakai kemeja dan celana bahan. Sepertinya pria itu baru saja pulang dari rumah sakit

"Oh, hai." Aruna segera merubah wajah sendunya dengan menyunggingkan senyum tipis.

"Dari tadi gue panggilin lho."

Aruna meringis. Ia terlalu terbuai dengan pikirannya hingga tak sadar dengan sapaan Adrian. "Baru balik, Yan?" tanyanya kepada Adrian yang sudah mengambil posisi duduk di hadapan Aruna.

"Iya, kebetulan mau beli makan di sebelah. Eh, malah lihat lo sendirian di sini." Adrian menunjuk penjual seafood tepat di sebelah tempat Aruna makan.

Keduanya pun akhirnya mengobrol setelah Adrian meminta izin untuk menemaninya makan dan juga meminta izin pada ibu penjual ketoprak untuk membawa pesanannya yang berbeda tempat.

"Eh, mobil lo parkir dimana?" tanya Adrian ketika mereka berdua hendak pulang dan keluar dari warung tenda.

"Gue naik ojol, Yan. Nih, mau pesen." Aruna menunjukkan layar ponselnya yang tengah membuja aplikasi ojol.

"Udah gak usah, sama gue aja yuk, biar gue anter. Masa gue tega sih biarin lo naik ojol."

"Eh, gapapa? Rumah kita beda arah deh kayanya."

Affair LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang