Part 34 - Pergi

68.1K 3.2K 598
                                    

Temen2 please jangan spoiler dong:( sejak saya republished ada aja komen isinya spoiler huhu... yuk bisa yuk komen yang lain tanpa harus mengandung spoiler, luv you all. mwaaahh


•••

Your words in my head, knives in my heart. You build me up and then I fall apart. Cause I'm only human.

Human - Christina Perri

•••

Ketika semua urusan Aruna di Sydney telah selesai, akhirnya Aruna sampai di rumah. Raka langsung mengomelinya karena tidak pernah sedikit pun membalas pesan maupun panggilan pria itu. Raka merasa tidak terima dengan Aruna yang benar-benar mengabaikannya.

Raka menatap Aruna dengan tatapan nyalang, pria itu juga bersidekap, "Maksud kamu apa gak pernah balas pesan aku selama di Sydney?"

Aruna melepaskan kedua heels yang tengah dipakainya, ia menunggu sampai Raka selesai berbicara. Dengan gurat penuh kelelahan yang begitu kentara, Aruna menatap Raka, "Diam kamu. Kamu selingkuh, aku belum ngamuk-ngamuk kan?" Respon Aruna pada Raka membuat Raka terdiam sesaat.

Raka terdiam sejenak.

"Selingkuh apa? Kalau pun kamu lihat aku sama cewek lain, itu bukan siapa-siapa."

Aruna tersenyum sinis. "Oh, bukan siapa-siapa ya? Terus check in di Hotel itu ngapain? Jangan kira aku nggak tau ya." tanya Aruna menatap Raka tajam.

Saat itu, Aruna menerima laporan bahwa Raka check in ke Hotel bersama Helena. Oleh karena itu, Aruna dengan sengaja menelepon pria itu dan meminta Raka menjemputnya di kelas melukis.

"Mana buktinya?" Tantang Raka menatap Aruna tak kalah tajam.

Aruna mendengus, "Yakin kamu mau bicarakan bukti? Perlu aku lempar ke muka kamu bukti pembelian kalung berlian bulan lalu? Mau ngeles apa? Kamu yang pake itu kalung gitu?"

Sumpah, demi Tuhan. Berdebat dengan Raka menjadi opsi terakhir dalam rencananya selama perjalanan tadi. Aruna sangat lelah, ia baru saja sampai dan sesampainya di rumah, Raka langsung mengajaknya berdebat. Tidak bisa kah pria itu membaca situasi?

"Run.. aku nggak paham kamu ngomong apa. Aku nggak ngerti kamu dapat informasi salah dari siapa. Tapi, harusnya kamu percaya sama aku."

Percaya? Lucu, pikir Aruna.

"Kamu bahkan gak bisa bilang apa-apa lagi, kan? Sudah banyak bukti yang aku punya. Tunggu aja, aku gak lagi main-main." ujar Aruna mencoba memperingati Raka.

"Terserah. Aku nggak berniat memperpanjang omong kosong ini." balas Raka lalu pergi ke ruang kerjanya dan menutup pintu dengan kencang.


•••


Satu bulan berlalu, tidak ada kemajuan dalam hubungan Raka dan Aruna. Hubungan keduanya kini sudah sepenuhnya jauh.

Selama satu bulan tersebut, banyak hal yang Aruna pikirkan dan rencanakan. Aruna juga sempat bertemu dengan beberapa pengacara, konsultan penikahan, dan beberapa pihak lain secara diam-diam.

Affair LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang