Mysterious: 22

1.1K 44 2
                                    

Maisya Branson POV

"Ma-makasih" ucap gue.

"Lo kenapa?" tanya Marcell ke gue.

"Hmm ... Gue udah selesai makannya, gua mau pulang." ucap gue yang mengalihkan pembicaraan.

"Bentar ... Pakai ini, udah malam udaranya dingin, terserah lo mau balikin kapan, lagian nggak baik juga lo masih pakai baju sekolah." ucap Marcell yang langsung memakaikan gue jaket yang baru saja dia keluarkan dari tasnya.

"Eh nggak usah, lo pasti dingin juga kan?, mending lo aja yang make nih jeket." tolak gue dengan nada halus.

"Enggak, gue gak papa, lo aja yang pake." ucap Marcell lagi, gue nggak bisa nolak.

"Gue sering jahatin lo, tapi lo baik sama gue dan ini untuk keberpa kalinnya lo buat gue deg-degan." batin gue.

Kemudian Marcell membayar makanan tadi, sebenarnya gue udah nolak tapi dia tetap bayarin gue, setelah itu gue pulang kerumah.

Dirumah...

"Maisya pulang." teriak gue.

"Maisya ini itu rumah nak, kamu kemana aja?, kenapa pulang malam?, udah lupa jalan rumah?" tanya Mom.

"Hehehe momy nanya itu harus satu-satu, Maisya bingung mana yang harus Maisya jawab duluan." ujar gue.

"Jawab aja," Marah Momy.

"Oke, yang pertama Maisya udah tau kalau ini rumah, yang kedua Maisya pergi jalan sama Dinda dan Gelani, yang ketiga Maisya nyariin mereka karena mereka ninggalin Maisya, yang keempat kalau Maisya lupa jalan rumah nggak mungkin sekarang Maisya ada di depan Momy." jelas gue ke Momy.

"Udah ah Mom, Maisya mau kekamar dulu, mau mandi badan Maisya udah lengket, habis itu Maisya mau tidur kalau  masalah makan malam tenang Mom,  tadi Maisya udah makan ." ucap gue sambil mencium pipi Momy dan langsung melangkah kekamar gue.

Author POV

Saat Maisya pergi ke toilet Dinda, Gelani, Davit, Gilang dan Marcell memutuskan menunggu dihotel Putri Duyung.

Flashback...

"Cell, lo tungguin Maisya ya, gue sama yang lain nyari tempat duduk di tepi pantai." ucap Davit.

Awalnya Marcell menolak dan akhirnya dia mau. Davit dkk pergi kearah pantai, beberapa menit kemudian Marcell ngelihat  Maisya yang memegang Iphonenya dengan kondisi muka kesal. Marcell menghampiri Maisya yang akan melangkah. Maisya terkejut karena Marcell mengagetkannya.

"Ehemm" dehem Marcell.

"Eee lo Cell, it-tu yayang lain dimana." tanya Maisya dengan gugup.

"Di pantai, bibir lu ntar berdarah kalau digigit." ucap Marcell yang melihat Maisya menggigit bibir bawahnya.

Kemudian mereka berdua pergi kearah pantai untuk menyusul Davit dkk. Sesampai disana Davit dkk tidak ada, Maisya kesal dan terus saja mengeluarkan umpatannya Sedangkan Marcell dia memilih menahan kekesalannya.

Davit dkk...

"Guys ... Kita kerjaiin Marcell sama Maisya yuk, lagian mereka kalau ketemu berantam mulu, mungkin dengan ini mereka bisa akrab, ya kan." usul Davit  yang sudah berada di tepi pantai.

"Ho'oh ... Tapi ngerjaiinnya gimana?" tanya Dinda sambil mengetuk-ngetuk keningnya dengan jari telunjuknya.

"Aha!, gue ada ide, mending kita ninggalin mereka berdua, gimana menurut lo pada, setuju kagak?" sahut Gelani.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang