Mysterious: 29

1K 41 4
                                    

Author POV

Kini Maisya dan Marcell sudah dicafe, mereka pergi kecafe karena kelaparan, setelah makan mereka pulang kerumah, Maisya diantar oleh Marcell. Diperjalanan mereka hanya diam, sesampai diperkarangan rumah Maisya, Marcell langsung pergi tanpa pamit.

Maisya Branson POV

"Nih bocah langsung pergi-pergi aje, bomat dah mending sekarang gue pergi mandi." ucap gue dan langsung masuk kedalam rumah.

Didalam rumah kagak ada bonyok gue, gue tau karena nyokap gue tadi ngechatt. Kemudian gue pergi kekamar untuk mandi.

Setelah mandi gue keingat kejadian kemarin pas gue dirumah pohon.

"Kenapa jantung gue berdetak lebih cepat saat Marcell yang bermasker dekat sama gue? dan Kenapa jantung gue juga berdetak lebih cepat saat gue dekat dengan Marcell tunangan gue?" ucap gue sambil mengingat kejadian saat jantung gue berdetak lebih cepat dari detak normal.

"Mata mereka berdua itu mirip banget." ucap gue lagi.

Semua pertanyaan yang timbul dibenak gue, gue pun pusing karena memikirkannya dan memilih tidur.

"Lo kebo banget nyet."

"Bodo amat thor, manfaatin libur. Mending lo sekarang lanjutin cerita dari pada banyak bacot." ucap Maisya.

"Anjiir lo"

Skip...

Sekarang sudah jam 7 malam, tadi setelah mandi gue langsung pergi keruang tengah tempat momy dan daddy.

"Bahhh" ucap gue yang membuat bonyok gue kaget.

"Astafirullah" ucap momy.

"Hehehe" gue balas dengan cengiran.

"Kamu ini buat momy sama daddy kaget, kalau momy jantungan gimana?" ucap momy sambil mengusap dadanya.

"Ya ... Maaf mom, aku cuma bercanda aja heheheh." ucap gue sambil duduk diantara momy dan daddy.

"Ganggu aja kamu Sya, daddy mau berdua-duaan dulu sama momy, mending kamu sana gih pergi sama tunangan kamu." ucap daddy dengan nada sedikit mengusir.

"Ihh ... Daddy ingat umur, masa aku disuruh keluar malam, daddy pasti tau kalau anak gadis dilarang keluar malam, daddy  kesurupan apaan sih tadi, daddy ingat  aku kan?" ucap gue.

"Nggak ingat." ucap daddy sambil memalingkan wajahnya ke tv.

"Au ah ... Daddy durhaka, aku itu anak dari hasil daddy sama momy." ucap gue ngasal dan melihatkan wajah sebal gue.

Gue langsung beranjak dari sofa dan lebih memilih duduk keteras luar rumah. Tiba-tiba iphone gue bergetar.

Si tunangan 🙈

"Dimana?"

"Iss kamu bisa nggak basa-basi dulu"

"Dimana?"

"Aku dirumah, ngapain telp?"

"15 menit siap-siap"

Tut ... tut ... Tut

"Kebiasaan ... Dasar es batu." umpatan gue sambil meruntuki telp yang dimatikan secara sepihak tanpa beranjak dari duduk gue.

Pasti lo pada herankan kenapa gue udah aku-kamu, gue udah nerima dengan ikhlas kalau dia adalah tunangan gue seperti pacar.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang