Marcellion Smith POV
"Jadi gimana mbak jas sama dress nya digabung atau enggak?" tanya mbak kasir.
"Gabung aja." ucap gue ke mbak kasir.
Kemudian mbak kasir itu menghitung belanjaan gue sama Maisya.
"Semuanya Rp. 3.500.000-, Pak." ucap mbak kasir.
Gue langsung ngasih kartu kredit gue ke mbak kasir itu.
"pake kartu saya aja mbak bayarnya."
Ucap Maisya."Kartu saya mbak." ucap gue.
"Saya aja mbak." ucap Maisya.
"Saya mbak." ucap gue.
"Lo apa-apaan sih..." ucap Maisya.
"Saya aja mbak, nih." ucap gue yang tak mau kalah.
Mbak kasir itu ngambil kartu gue.
Setelah itu gue sama Maisya pulang.
Sesampai didepan rumah Maisya, si Maisya turun dari mobil gue."Lo singgah dulu kagak?" tawarnya.
"Nggak, gue pulang." ucap gue yang akan menutup kaca mobil.
"Tunggu..." ucap Maisya dan gue ngelihat dia ngeluarin uang dari dompetnya.
"Nih..." ucap Maisya sambil memberikan uang itu ke gue. Gue menaikkan sebelah alis gue.
"Untuk ganti uang lo yang gue pakai buat beli dress tadi." ucapnya.
"Nggak usah." jawab gue.
Gue langsung menutup kaca dan menjalankan mobil gue ke luar dari perkarangan rumah nya.
Dirumah...
Sesampai dirumah gue langsung pergi ke kamar dan mandi karna gue udah gerah.
Sesudah gue mandi, gue turun kebawah dan langsung menuju meja makan. Gue kira mama nggak ada dirumah, tau nya ada.
"Cell gimana baju nya tadi, udah dapat belum?" tanya mama.
"Udah ma." jawab gue, sambil mengambil menyuapkan makanan ke mulut gue.
"Ooo, mama nggak sabar deh lihat kamu nikah nanti nya." ucap mama dan sontak membuat gue tersedak.
Gue langsung minum."Hati-hati dong makannya Cell, semangat banget." ucap mama.
"Mama sih, belum juga pertunangan udah langsung ngebayangin pernikahan." jawab gue dengan nada kesal.
"Cuma ngebayangin Cell, udah lanjut makannya, oh iya ... Mulai besok kamu pergi sekolah sama Maisya ya Cell, nggak ada B.A.N.T.A.H.A.N. mama mau mandiin Sherlly dulu udah sore nih." ucap mama yang akan melangkah pergi dari ruang makan.
"Lah ... ko Marcell ma, mama tau sendiri kalau identitas Marcell nggak boleh ada yang tau, itu sudah perjanjian, pokok nya Marcell nggak mau." jawab gue.
"Kan kamu satu sekolah sama Maisya, sekarang Maisya udah tau." ucap mama.
"Ma ... Maisya nggak tau Marcell." jawab gue yang berusaha menahan emosi gue.
"Ko bisa?" tanya mama yang penasaran.
"Ya bisa lah, pokok nya Marcell nggak mau ngejemput Maisya." ucap gue dan langsung melangkah ke kamar gue.
Author POV
Cowok yang sering memakai masker untuk menutupi wajah tampannya kini berada dikantin sekolah bersama dua sahabatnya yang begitu hebo, bahkan urat malunya putus.
"Cell diam-diam aja lu, btw kita jadi kagak buat basecamp di cafe lu Cell?" tanya Davit.
"Ho'oh, lagian sekarang gue lihat lu sibuk banget." sahut Gilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Boy
RomansaMarcellion Smith. Cowok yg diberi gelar si misterius, karena sering memakai masker untuk menutupi wajahnya. Maisya Branson. Anak dari pengusaha terkenal di dunia, Richard Branson. Maisya yang terkenal karena pesona wajahnya, pintar, kaya, diberi gel...