Marcellion Smith POV
Seperti biasa gue sekarang sudah didepan meja makan bareng keluarga untuk sarapan.
"Morning all." sapa gue ke semua yang ada di meja makan.
"Too" balas semuanya.
Kemudian gue sarapan, sekarang masih jam 06:00, mungkin di jam ini sudah menjadi kebiasaan gue di indonesia untuk menjalani aktivitas yang sering gue lakuin.
Kalau sherlly dia masih tidur nyenyak, biasanya dia akan ikut sarapan, mungkin dia kecapek an.
Setelah gue sarapan, gue pamitan sama papa dan mama gue.
"Pa, ma, Cell berangkat sekolah ya, takut ntar terlambat." ucap gue sambil berdiri.
"Iya" balas papa.
"Cell jangan lupa nanti kamu sama Maisya pergi ke butik milih baju pertunangan, soal katering biar mama sama tante Clara yang atur." ucap mama.
"Hmmm" balas gue hanya berdehem.
Setelah itu gue langsung melangkah keluar rumah. Kemudian menuju garasi mobil kesayangan gue.
Di mobil...
"Kenapa gini sih hidup gue ribet bgt, ntar gimana cara nya gue ngajak tu bocah ke butik, orang gue pakai masker ntar tu bocah tau kalau gue Marcell yang sekelas sama dia, au ah pusing gue." ucap gue sambil memikirkan gimana cara nya biar gue tidak dikenal sama Maisya.
Setelah beberapa menit menempuh jalan menuju sekolah, akhir nya gue samapi di gerbang sekolah dan langsung masuk ke area parkiran.
Sebelum gue turun dari mobil, gue memakai masker hitam yang sering gue pakai untuk nutupi muka gue. Setelah itu gue turun dari mobil dan menuju kelas.
Dikelas...
"Davit belum datang." gumam gue sambil berjalan menuju kursi gue.
Didalam kelas hanya ada beberapa murid yang baru datang, menurut gue ini kepagian sih, anak rajin (hehehe).
Grup gans
"Woi lu pade dimana?" : gue
Davit :"Di koridor, otw kelas."
"Oke" : gue
Davit :"Nanya itu doang, kampret."
Setelah gue chatt di grup, gue langsung memasukkan iphone gue ke saku.
"Tumben gilang kagak nongol, biasanya tu bocah kayak syaiton." batin gue.
Beberpa menit gue nungguin Davit, akhir nya tu bocah nongol juga.
"Woi bro." panggil Davit.
"Paan, lama benar lo jalan kayak siput." ucap gue.
"parah anjiir, ingat masih pagi Cell, seharus nya pagi itu di mulai dengan senyuman bukan ejekan." ceramah Davit.
"Bodo" jawab gue cuek.
"Lah si bocah, di kasih saran malah ngeyel, kantin yuk gue belum sarapan." ucap Davit.
"Oke" balas gue.
Sesampai di kantin, Davit mesan untuk dia sendiri, gue udah kenyang.
Kebetulan juga gue mau ngomong sama Davit tentang masalah kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Boy
RomansaMarcellion Smith. Cowok yg diberi gelar si misterius, karena sering memakai masker untuk menutupi wajahnya. Maisya Branson. Anak dari pengusaha terkenal di dunia, Richard Branson. Maisya yang terkenal karena pesona wajahnya, pintar, kaya, diberi gel...